kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Manila-Beijing bersiteru di Laut China Selatan, Amerika bela Filipina


Rabu, 24 Maret 2021 / 09:34 WIB
Manila-Beijing bersiteru di Laut China Selatan, Amerika bela Filipina
ILUSTRASI. Kapal penjaga pantai atau daerah perbatasan laut Filipina di Laut China Selatan.


Sumber: Channel News Asia | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MANILA. Amerika Serikat mengatakan pada hari Selasa (23/3/2021) bahwa mereka mendukung Filipina dalam perselisihan dengan Beijing di Laut China Selatan. 

Manila telah meminta armada penangkap ikan China untuk meninggalkan terumbu karang di wilayah perairan yang disengketakan itu. Namun, China mengabaikan seruan tersebut dan bersikeras bahwa mereka yang memiliki wilayah lepas pantai.

Melansir Channelnewsasia, Kedutaan Besar AS mengatakan pihaknya berbagi keprihatinan dengan Filipina dan menuduh China menggunakan milisi maritim untuk mengintimidasi, memprovokasi, dan mengancam negara lain, yang merusak perdamaian dan keamanan di kawasan.

"Kami mendukung Filipina, sekutu perjanjian tertua kami di Asia," kata Kedutaan Besar AS di Manila dalam sebuah pernyataan seperti yang dilansir Channelnewsasia.

Baca Juga: AS: China gunakan milisi maritim di Laut China Selatan untuk mengancam negara lain

Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana pada Minggu menuntut sekitar 200 kapal China yang katanya merupakan kapal milisi, untuk meninggalkan Whitsun Reef, wilayah karang dangkal sekitar 175 mil laut (324 km) barat kota Bataraza di provinsi Palawan Filipina barat.

Pejabat Filipina mengatakan wilayah terumbu karang, yang mereka sebut Julian Felipe, berada dalam zona ekonomi eksklusif yang diakui secara internasional di negara itu, di mana Filipina menikmati hak eksklusif untuk mengeksploitasi atau melestarikan sumber daya apa pun.

Penjaga pantai Filipina melihat sekitar 220 kapal China berlabuh di terumbu karang, yang juga diklaim oleh Beijing dan Vietnam, pada 7 Maret.

Baca Juga: Filipina tuding 220 kapal China mengepung Laut China Selatan, ini jawaban Beijing

Kepala militer Filipina Letnan Jenderal Cirilito Sobejana mengatakan, pada hari Senin, sebuah pesawat pengintai melihat 183 kapal China masih berada di terumbu karang. Dia kemudian merilis foto udara dari kapal-kapal China di salah satu wilayah yang paling diperebutkan di jalur perairan strategis itu.

Filipina telah mengajukan protes diplomatik atas kehadiran China, kata Menteri Luar Negeri Teodoro Locsin Jr.

China bersikeras memiliki wilayah terumbu karang yang mereka sebut Niue Jiao tersebut, dan mengatakan kapal China berkumpul di daerah itu untuk menghindari air yang deras.

Beijing membantah kapal-kapal itu adalah milisi maritim. "Setiap spekulasi semacam itu tidak membantu apa-apa selain menyebabkan gangguan yang tidak perlu," kata Kedutaan Besar China dalam sebuah pernyataan pada hari Senin. Situasi ini diharapkan dapat ditangani secara obyektif dan rasional.

Selanjutnya: Hangzhou, kapal perusak China yang dipersenjatai rudal supersonik




TERBARU

[X]
×