kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.568.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.280   -90,00   -0,56%
  • IDX 7.017   -71,99   -1,02%
  • KOMPAS100 1.040   -10,68   -1,02%
  • LQ45 811   -9,46   -1,15%
  • ISSI 212   -0,48   -0,23%
  • IDX30 416   -5,22   -1,24%
  • IDXHIDIV20 497   -6,62   -1,31%
  • IDX80 119   -1,44   -1,20%
  • IDXV30 123   -0,58   -0,47%
  • IDXQ30 137   -1,93   -1,39%

Mantan Menteri Pertahanan Korsel Nyaris Bunuh Diri Pasca Insiden Darurat Militer


Rabu, 11 Desember 2024 / 12:42 WIB
Mantan Menteri Pertahanan Korsel Nyaris Bunuh Diri Pasca Insiden Darurat Militer
ILUSTRASI. Menteri Pertahanan Korea Selatan Kim Yong-hyun terlihat saat bertemu dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin (tidak terlihat) selama Pertemuan Konsultasi Keamanan AS-ROK di Pentagon di Washington, AS, 30 Oktober 2024. REUTERS/Elizabeth Frantz


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Mantan Menteri Pertahanan Korea Selatan, Kim Yong-hyun, disebut nyaris mengakhiri hidupnya tak lama setelah mundur dari jabatannya menyusul insiden darurat militer beberapa waktu lalu.

Mengutip AP, Kim melakukan percobaan bunuh diri saat ditahan terkait darurat militer minggu lalu. Kim mencoba mengakhiri hidupnya di sebuah pusat penahanan di Seoul.

"Kim mencoba bunuh diri pada malam sebelumnya di sebuah pusat penahanan di Seoul. Upaya bunuh diri Kim gagal setelah pejabat pusat menghentikannya dan kini kondisinya stabil," kata Shin Yong Hae, Komisaris Jenderal Lembaga Pemasyarakatan Korea, pada hari Rabu (11/12).

Kim ditangkap Rabu pagi setelah pengadilan Seoul menyetujui surat perintah penangkapan terhadapnya atas tuduhan berperan penting dalam pemberontakan dan melakukan penyalahgunaan kekuasaan.

Baca Juga: Menakar Nasib Yoon Suk Yeol Pasca Darurat Militer yang Gagal di Korea Selatan

Kim juga menjadi orang pertama yang ditangkap secara resmi terkait dengan keputusan darurat militer pada 3 Desember lalu.

Hasil investigasi awal menunjukkan bahwa Kim adalah sosok yang merekomendasikan darurat militer kepada Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol.

Perannya sebagai Menteri Pertahanan Korea juga membuat Kim mampu memerintahkan pengiriman pasukan ke Majelis Nasional untuk menghalangi anggota parlemen melakukan pemungutan suara untuk membatalkan darurat militer.

Badan Kepolisian Nasional Korea Utara saat ini sedang fokus untuk mencari tahu apakah Yoon, Kim, dan orang lain yang terlibat dalam penerapan darurat militer melakukan kejahatan pemberontakan. Hukuman maksimal atas tuduhan pemberontakan adalah hukuman mati.

Baca Juga: Rangkuman Apa yang Terjadi di Korea Selatan Dalam Semalam

Pihak kepolisian mengatakan mereka mengirim petugas untuk menggeledah kantor Yoon pada hari Rabu untuk mencari bukti apa pun yang terkait dengan penerapan darurat militer.

Pada Sabtu lalu, Yoon telah meminta meminta maaf atas keputusan darurat militer. Dirinya juga berjanji tidak akan menghindari tanggung jawab hukum atau politik atas pernyataan tersebut.

Dalam pengumuman darurat militernya pekan lalu, Yoon menekankan perlunya membangun kembali negara dengan melenyapkan pengikut Korea Utara yang tidak tahu malu dan pasukan anti-negara. 

Pernyataan itu merujuk pada para pesaingnya yang beraliran liberal yang menguasai parlemen, sementara Yoon beraliran konservatif.

Tonton: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Umukan Darurat Militer



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×