Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Media pemerintah Korea Utara KCNA pada hari Rabu (11/12/2024) melaporkan untuk pertama kalinya mengenai kekacauan politik yang sedang berlangsung di Korea Selatan sejak upaya darurat militer Presiden Yoon Suk Yeol.
Mengutip Reuters, perintah darurat militer yang mengejutkan minggu lalu memicu kekhawatiran tentang kekosongan kekuasaan dan menjerumuskan ekonomi terbesar keempat di Asia dan sekutu utama AS ke dalam krisis konstitusional. Kejadian ini juga mengirimkan gelombang kejut melalui bidang diplomatik dan ekonomi.
Setelah bungkam selama seminggu, KCNA menerbitkan sebuah artikel tentang apa yang digambarkannya sebagai "kerusuhan sosial" yang berkembang di Selatan karena krisis darurat militer.
Baca Juga: Bursa Saham Korea Selatan Jatuh ke Level Terendah 13 Bulan pada Senin (9/12)
Laporan tersebut tidak memberikan banyak komentar tetapi sebagian besar memuat laporan media Korea Selatan dan internasional, dengan fokus pada serangkaian protes yang diikuti oleh lebih dari satu juta orang yang menyerukan pemakzulan Yoon.
"Boneka Yoon Suk Yeol, yang telah menghadapi krisis serius dalam pemerintahan dan pemakzulan, mengumumkan darurat militer secara tiba-tiba dan melepaskan senjata kediktatoran fasis kepada rakyat," kata KCNA.
Tonton: Harga Mobil Listrik Bekas dari Korea Turun Tajam
"Tindakannya yang gila, yang mengingatkan pada kudeta selama kediktatoran militer beberapa dekade lalu, telah menuai kecaman keras dari semua lapisan masyarakat, termasuk partai oposisi, dan semakin meledakkan semangat publik untuk pemakzulan," tambah KCNA.