kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Marah besar setelah aksi balasan China, Trump ingin naikkan tarif dua kali lipat


Rabu, 04 September 2019 / 07:10 WIB
Marah besar setelah aksi balasan China, Trump ingin naikkan tarif dua kali lipat
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump


Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS Donald Trump marah besar pada akhir bulan lalu setelah Beijing melakukan pembalasan atas tarif perdagangan. Hal itu semakin membuat hubungan dagang kedua negara memanas. Bahkan Trump ingin menaikkan tarif impor dua kali lipat terhadap barang-barang China. Hal itu diungkapkan oleh tiga orang sumber CNBC yang tak mau namanya diungkap ke publik. 

Menurut sumber tersebut, presiden marah besar setelah dia mengetahui pada 23 Agustus lalu bahwa China telah merencanakan untuk menerapkan tarif impor produk AS senilai US$ 75 miliar sebagai respon dari tarif impor baru Washington yang berlaku pada 1 September. 

Baca Juga: Lewat Twitter, Trump mengingatkan China, dia bakal lebih keras dalam bernegosiasi

Melansir CNBC, sumber tersebut bercerita, reaksi pertawa Trump adalah berkomunikasi dengan para penasehat Gedung Putih di bidang perdagangan pada hari itu. Trump kemudian menyarankan untuk menaikkan tarif sebanyak dua kali lipat. 

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer kemudian membuat daftar CEO yang akan menelpon presiden dan mengingatkannya akan dampak dari langkah yang diambil terhadap pasar saham dan perekonomian. 

Trump menahan diri. Namun, pada 23 Agustus sore, setelah penutupan market, dia menyebut di Twitter akan menetapkan kenaikan sebesar 5% tarif atas barang-barang China senilai US$ 550 miliar. 

Baca Juga: Presiden Xi: China menghadapi berbagai risiko dan tantangan yang terus meningkat

Keeseokan harinya, baik Mnuchin dan Sekretaris Pers Gedung Putih Stephanie Grisham memberikan klarifikasi, penyesalan terbesar Trump adalah tidak menaikkan tarif lebih tinggi. "Presiden Trump merespon dengan afirmatif, karena dia menyesal tidak menaikkan tarif lebih tinggi," jelas Grisham pada waktu itu. 

Aksi pembalasan Trump dilakukan pada hari di mana muncul kecemasan mengenai perang dagang antara AS dan China. Kondisi itu menyebabkan pasar saham AS turun tajam. Baik AS dan China menerapkan tarif bari atas sejumlah barang pada hari Minggu. 

Pada Selasa pagi, Trump bilang dia bisa mengambil langkah drastis lain untuk menindak praktik perdagangan China jika dia memenangkan lagi pemilihan presiden tahun depan jika tidak ada kesepakatan perdagangan baru yang tercipta. 




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×