Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
"Tindakan pre-emptive the Fed terhadap virus corona telah menjadi bumerang," kata Michael Arone, kepala strategi investasi di State Street Global Advisors di Boston. "Reaksi market telah memberi isyarat kepada pasar bahwa virus corona setara dengan hal-hal seperti Great Depression, gelembung teknologi-media-telekomunikasi atau krisis keuangan global."
Permintaan turun dan rantai pasokan telah terganggu. Menurut Arone, ini merupakan gejala yang tidak bisa disembuhkan dengan menurunkan tingkat suku bunga.
Keputusan dengan suara bulat oleh para pembuat kebijakan untuk memotong suku bunga sebelum pertemuan kebijakan terjadwal berikutnya pada 17-18 Maret mencerminkan urgensi yang diperlukan Fed untuk bertindak untuk mencegah potensi resesi global.
Baca Juga: Tunggu suku bunga dipangkas lagi, indeks IDMA bakal kembali naik
Saham-saham di Wall Street pada awalnya melonjak lebih dari 2% pasca pernyataan mengejutkan The Fed. Tetapi rata-rata industri baik di Dow Jones, indeks Nasdaq dan S&P 500 berbalik arah dalam perdagangan sore dan masing-masing ditutup mendekati 3%.
Kristina Hooper, kepala strategi pasar global di Invesco di New York menilai, investor tidak mengharapkan penurunan suku bunga yang berasal dari pertemuan darurat Fed, yang menyuntikkan kegelisahan ke pasar karena menarik paralel dengan krisis keuangan global.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Gara-gara corona, The Fed pangkas suku bunga 50 bps
"Ada perselisihan itu, lalu ada pengakuan bahwa mungkin ini bukan ide yang baik, atau bahkan lebih buruk, mungkin ini adalah tanda bahwa banyak hal jauh lebih buruk daripada yang kita duga," katanya.
Selain itu, lanjut Hooper, penurunan imbal hasil Treasury bertenor 10-tahun di bawah 1% menunjukkan ekspektasi pertumbuhan yang menurun, terutama karena jumlah epidemi pada perekonomian masih belum jelas.
Baca Juga: Wall Street bersorak setelah The Fed pangkas suku bunga
"Tentu saja investor harus siap, mencari peluang membeli, tetapi ini tidak terasa seperti sudah mencapai dasar," katanya.
The Fed memiliki sedikit ruang untuk bermanuver jika virus corona semakin dalam dan dilihat sebagai krisis kesehatan dan mendorong dunia atau Amerika Serikat ke dalam resesi.