kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,96   -11,56   -1.24%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masker jadi barang langka di Tiongkok, warga China hunting dan borong dari Indonesia


Senin, 17 Februari 2020 / 08:48 WIB
Masker jadi barang langka di Tiongkok, warga China hunting dan borong dari Indonesia
ILUSTRASI. Pedagang merapikan masker di Pasar Pramuka, Jakarta, Selasa (4/2/2020). . ANTARA FOTO/Galih Pradipta/hp.


Sumber: South China Morning Post,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Cao mengatakan, klien perusahaan memesan 200 juta masker gabungan per hari dibandingkan dengan tingkat produksi normal sebesar 400.000 sehari.

“Saat ini, kami memiliki 20-lebih orang di pabrik, bekerja 24 jam. Kami menawarkan mereka empat kali lipat upah mereka per hari, "kata Cao kepada Reuters. "Kami menargetkan untuk meningkatkan produksi pada 27 Januari dan berada pada kapasitas penuh pada 1 Februari, ketika kami memiliki hampir 200 pekerja."

Baca Juga: Tisu toilet berubah menjadi mata uang paling diburu di Singapura dan Hong Kong

Pabrikan lain, CMmask, di kota Jiande, China timur, mengatakan kepada Reuters bahwa mereka menawarkan upah pekerja tiga kali lipat jika para pekerja mau kembali sebelum masa libur usai.

“Pabrik kami kehabisan stok sekarang, tetapi kami telah memperpanjang jam kerja kami empat jam menjadi 8 pagi sampai jam 9 malam,” kata Hu Qinghui, wakil manajer umum CMmask.

Baca Juga: Virus corona kian menggila di Singapura, 9 orang lagi terjangkit Covid-19

Perusahaan AS, 3M dan Honeywell International mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa mereka akan melakukan segala upaya untuk memastikan pasokan masker terus menerus selama liburan dan bahwa toko resmi mereka tidak akan menaikkan harga.

Kementerian industri China pada hari Rabu meluncurkan "upaya koordinasi darurat", meminta pemerintah setempat untuk bekerja dengan pabrik-pabrik masker "untuk mengatasi kesulitan tenaga kerja selama Festival Musim Semi, mempercepat produksi dan melakukan yang terbaik untuk meningkatkan pasokan ke pasar." Demikian laporan media pemerintah China.




TERBARU

[X]
×