Sumber: Reuters | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - FRANKFURT. Raksasa kendaraan listrik asal China, BYD berencana membangun pabrik mobil Eropa pertamanya di Hongaria. Kabar ini dirilis sebuah surat kabar Jerman melaporkan pada hari Sabtu.
Frankfurter Allgemeine Sonntagszeitung (FAS), mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang dekat dengan BYD, mengatakan keputusan tersebut telah dibuat secara internal.
Sebuah situs web pemerintah di Shenzhen, tempat BYD berkantor pusat, memuat artikel bulan lalu yang mengatakan bahwa Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban telah bertemu dengan Ketua BYD dan Presiden Wang Chuanfu dalam kunjungan ke perusahaan tersebut.
BYD yang dihubungi Reuters menyatakan masih mencari lokasi yang tepat dan akan mengumumkannya pada akhir tahun.
Pemerintah Hongaria tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Penjualan Turun
Sebelumnya perusahaan kendaraan listrik (EV) asal China, Nio, berencana untuk mengurangi jumlah tenaganya sebesar 10% bulan ini sebagai langkah untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya di tengah persaingan yang semakin ketat, demikian pernyataan dari produsen kendaraan listrik ini pada hari Jumat.
Permintaan terhadap kendaraan listrik telah melemah di China karena konsumen lebih memilih kendaraan hibrida plug-in yang lebih ekonomis, dengan penjualan kendaraan ini naik 84,5% dalam sembilan bulan pertama tahun ini, yang membantu perusahaan otomotif seperti Li Auto dan BYD untuk mendapatkan pangsa pasar.
Nio telah memberitahu karyawan bahwa pengurangan tenaga kerja akan selesai pada bulan November, seperti yang disampaikannya dalam pernyataan kepada Reuters.
"Kami masih memiliki kesenjangan antara kinerja keseluruhan kami dan harapan," demikian pernyataan kepada karyawan dalam sebuah surel, dengan menambahkan bahwa perlu meningkatkan efisiensi dan memastikan sumber daya yang memadai.
"Ini adalah keputusan sulit namun diperlukan menghadapi persaingan yang ketat."
Perang harga yang dimulai oleh produsen otomotif Amerika Serikat, Tesla, pada awal tahun ini, telah mengurangi profitabilitas produsen kendaraan listrik murni, yang telah meningkatkan upaya untuk mengurangi biaya dan membangun kemitraan guna bertahan dalam persaingan yang semakin konsolidatif.
Nio, yang pulih dari penurunan penjualan pada paruh pertama tahun ini, telah mengirimkan 109.993 kendaraan listrik dalam sembilan bulan pertama tahun ini, naik 33,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, melampaui pertumbuhan sektor kendaraan listrik di China secara keseluruhan sebesar 18,1%.
Baca Juga: PHK Akibat Sepi Permintaan, Produsen Mobil Listrik China, Nio Pangkas 10% Karyawan
Selain pemutusan hubungan kerja, Nio mengatakan akan menunda atau memotong investasi proyek jangka panjang yang tidak akan berkontribusi pada kinerja keuangan dalam tiga tahun.
Nio, yang menjual mobil di China dan Eropa melalui toko-toko miliknya sendiri, juga sedang mempertimbangkan untuk membangun jaringan dealer di Eropa guna meningkatkan pertumbuhan penjualan, demikian seperti yang dilaporkan oleh Reuters bulan lalu, untuk mengurangi tekanan keuangan pada perusahaan yang masih mengalami kerugian.