kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

McKinsey: Begini kebiasaan baru konsumen yang perlu diantisipasi perusahaan


Minggu, 09 Agustus 2020 / 14:44 WIB
McKinsey: Begini kebiasaan baru konsumen yang perlu diantisipasi perusahaan
ILUSTRASI. Suasana di gerai penjualan pakaian di pusat perbelanjaan di Depok, Minggu (26/7). Riset McKinsey & Company memperlihatkan, pandemi corona (Covid-19) di sejumlah negara telah menyebabkan perubahan perilaku konsumen pada beberapa aspek kehidupan, termasuk p


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Sandy Baskoro

Di saat yang  sama, minat konsumen untuk berwisata masih ada. Di sini, pariwisata domestik masih mengalami kenaikan, sementara pariwisata internasional mengalami penurunan. Sementara itu, tingkat belanja wisatawan cenderung menurun.

Berikutnya, perubahan dijumpai pada gaya hidup. Kini, masyarakat lebih fokus mengutamakan kesehatan dan kebersihan. Akibatnya, konsumsi produk-produk organik, alami dan segar mengalami peningkatan.

Baca Juga: Pesawat Air India Express jatuh di bandara, 17 orang tewas

Konsumen juga masih menjaga kebugaran melalui platform fitness on demand sesuai kebutuhan. Begitu pula pemenuhan kebutuhan akan obat-obatan dan pemeriksaan oleh dokter dilakukan secara digital sesuai kebutuhan (e-pharmacy & e-doctor).

McKinsey memperkirakan, beberapa kebiasaan baru masih akan terus berlangsung di masa normal berikutnya (next normal). Kebiasaan untuk berbelanja lebih banyak dibandingkan biasanya dalam satu kali pembelian (larger basket) misalnya, diperkirakan menjadi tren baru di masa next normal. Demikian pula halnya dengan kebiasaan mengurangi discretionary spending yang juga diperkirakan akan menjadi tren baru di masa next normal

Di sisi lain, preferensi konsumsi hiburan secara digital, fitness on demand, dan lain-lain diperkirakan masih akan mengalami peningkatan di masa next normal. Sementara itu, tren penurunan konsumsi produk-produk yang biasa di konsumsi di jalan (on-the-go consumption) diperkirakan tidak berlanjut di masa next normal.

Baca Juga: WHO larang negara maju monopoli vaksin virus corona, ini alasannya




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×