kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Media China mengkritik vaksin Covid-19 produksi Pfizer, puji vaksin lokal


Kamis, 21 Januari 2021 / 06:44 WIB
Media China mengkritik vaksin Covid-19 produksi Pfizer, puji vaksin lokal
ILUSTRASI. Media pemerintah China telah menerbitkan serangkaian artikel yang mengkritik vaksin Covid-19 produksi Barat dalam seminggu terakhir. Jeenah Moon/Pool via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Media pemerintah China telah menerbitkan serangkaian artikel yang mengkritik vaksin Covid-19 produksi Barat dalam seminggu terakhir, termasuk Pfizer, sambil menyebut vaksin buatan China lebih aman dan lebih mudah diakses.

Melansir Reuters, laporan tersebut datang ketika vaksin China, yang diluncurkan ke negara-negara termasuk Brasil, Indonesia, dan Turki, telah menghadapi kritik di Barat karena pengungkapan data yang tidak memadai.

The Global Times, tabloid yang diterbitkan oleh People's Daily, surat kabar resmi Partai Komunis China yang berkuasa, telah menerbitkan lebih dari sepuluh laporan dalam seminggu terakhir yang mengkritik vaksin dan skema inokulasi di Barat.

Sekitar setengah dari mereka merujuk pada kematian yang dilaporkan dari beberapa pasien di Norwegia setelah diinokulasi dengan vaksin Covid-19 yang dikembangkan Pfizer dan mitranya BioNTech.

Baca Juga: Pfizer mengurangi pasokan vaksin Covid-19 di Kanada & Eropa karena masalah produksi

Dalam editorial 15 Januari, Global Times menuduh media arus utama AS dan Inggris "sengaja meremehkan kematian" dan "menggunakan kekuatan propaganda untuk mempromosikan vaksin Pfizer dan mencoreng vaksin China."

"Media-media besar Barat itu akan segera menyebarkan informasi yang tidak menguntungkan tentang vaksin China dan mencoba memperkuat dampaknya pada psikologi publik," kata Global Times seperti yang dilansir Reuters.

Baca Juga: Dua lagi vaksin COVID-19 yang disetujui untuk digunakan di Arab Saudi

Otoritas Norwegia belum membuat hubungan kausal antara kematian dan vaksinasi dan mengatakan pada 18 Januari mereka tidak mengubah kebijakan mereka tentang penggunaan vaksin Pfizer / BioNTech.

Liu Xin, pembawa acara CGTN, saluran TV pemerintah berbahasa Inggris China, pada 16 Januari mengunggah tweet tangkapan layar dari laporan 10 kematian yang tidak diverifikasi setelah dilakukannya vaksinasi di Jerman.

"Tidak dapat memverifikasi secara independen tetapi itu mengkhawatirkan," tweetnya. "Bagaimana dengan menindaklanjutinya? Halo ??? @BBCWorld @CNN @AP @Reuters."

Sebuah laporan Global Times pada hari Selasa mengutip para ahli China yang mengatakan Australia harus mempertimbangkan untuk menghentikan prosedur peraturan untuk vaksin Pfizer sampai penyelidikan kematian selesai.

Baca Juga: Vaksin corona Sinovac sudah terkirim ke seluruh daerah di Indonesia

Ia juga mengatakan Australia harus membeli vaksin yang dikembangkan China, yang relatif lebih aman karena teknologinya yang matang.

The Global Times juga berpendapat bahwa vaksin China lebih murah dan lebih mudah untuk diangkut, dan menggambarkan Pfizer sebagai pemasok yang tidak dapat diandalkan, mengorbankan kebutuhan di negara lain untuk memprioritaskan pasokan untuk Amerika Serikat.

Baca Juga: Tidak ada efek samping yang terdeteksi pasca vaksinasi Covid-19 di Arab Saudi

"Laporan kejadian buruk di luar studi klinis merupakan komponen yang sangat penting untuk aktivitas farmakovigilans kami," kata perwakilan Pfizer dalam email.

Produsen obat AS itu mengatakan pekan lalu pihaknya memperlambat sementara pasokan vaksin Covid-19 ke Eropa untuk membuat perubahan manufaktur yang akan meningkatkan produksi.

Uji klinis tahap akhir menunjukkan vaksin itu 95% efektif, tanpa masalah keamanan utama.

Selanjutnya: Survei: Mayoritas warga dunia tak percaya keampuhan vaksin Covid-19 China dan Rusia




TERBARU

[X]
×