Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Beberapa ahli mengatakan, wawancara itu dapat merusak keluarga kerajaan Inggris, seperti halnya perpecahan antara Charles dan Diana.
"Wawancara adalah bentuk balas dendam," kata komentator kerajaan Richard Fitzwilliams kepada Reuters.
Hubungan dalam pikiran orang hanya bisa menjadi serangan konstan terhadap satu sama lain oleh Charles dan Diana, yang sangat merusak monarki di tahun 1990-an.
Sejak pernikahan mereka pada Mei 2018, yang menampilkan semua kemegahan acara kerajaan Inggris tradisional dengan taburan bintang Hollywood, Harry dan Meghan telah menjadi selebriti global.
Baca Juga: Pangeran Harry & Meghan Markle kerjasama dengan Netflix, siapkan tontonan baru
Akan tetapi, keduanya berhasil melawan gangguan media, dan berhasil memenangkan kasus perselisihan hukum dengan fotografer dan surat kabar, termasuk kasus privasi terhadap Mail on Sunday yang mencetak kutipan dari surat yang Meghan tulis untuk ayahnya.
Perpecahan di dalam House of Windsor juga muncul, di mana Harry mengakui perselisihannya dengan sang kakak laki-laki Pangeran William.
Sementara, hari Minggu bagi keluarga kerajaan Inggris adalah bisnis yang berjalan seperti biasa. Ratu Elizabeth menyampaikan pidato untuk merayakan persatuan yang ditempa oleh pandemi virus corona untuk memperingati Hari Persemakmuran. Putranya Pangeran Charles, bergabung dengan bangsawan lainnya, memuji keberanian yang ditunjukkan selama krisis.
Baca Juga: Pangeran Harry: Inggris harus akui kesalahan kolonialisme di masa lalu
Keputusan Meghan dan Harry untuk melakukan wawancara dengan Winfrey, yang direkam sekitar dua minggu lalu, telah menuai banyak kritik. Sebagian karena wawancara tersebut akan ditayangkan saat kakek Harry yang berusia 99 tahun, Pangeran Philip, suami ratu, berada di rumah sakit.