Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Campero menambahkan bahwa Meksiko telah menggandakan defisit perdagangannya dengan Tiongkok dalam dekade terakhir, mencapai US$ 120 miliar tahun lalu.
Ebrard awal tahun ini menentang langkah-langkah tarif, dengan mengatakan bahwa hal itu bertentangan dengan pertumbuhan ekonomi dan menjaga inflasi tetap rendah.
Analis Banco BASE, Gabriela Siller, mengatakan bahwa tarif tersebut kemungkinan akan meningkatkan permintaan kendaraan Tiongkok dalam jangka sangat pendek.
"Tarif pada negara-negara yang tidak memiliki perjanjian perdagangan dengan Meksiko memiliki dua tujuan," katanya di media sosial.
"Pertama, lebih banyak pendapatan dan kedua, agar terlihat baik di mata Trump," tambah Siller.
Tonton: Qatar Jadi Korban Serangan Israel, Trump Tegur Netanyahu
John Price, direktur pelaksana di Americas Market Intelijen mengatakan bahwa Meksiko, yang mengekspor banyak kendaraannya sendiri ke Amerika Serikat, merespons tekanan AS sambil berusaha melindungi perekonomiannya.
"Meksiko berusaha menenangkan Amerika, tetapi juga melindungi kebijakan industri mereka yang telah berhasil bagi mereka selama 30 tahun terakhir," ujarnya setelah pemerintah mengumumkan rencananya untuk menaikkan tarif tambahan sebesar US$ 3,76 miliar tahun depan.
Amerika Serikat dan Meksiko, yang memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan Kanada, merupakan mitra dagang utama satu sama lain. Perjanjian tersebut, yang telah menyelamatkan Meksiko dari beban sebagian besar tarif dari pemerintahan Presiden AS Donald Trump, akan ditinjau kembali tahun depan.