kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   21.000   1,01%
  • USD/IDR 16.491   -8,00   -0,05%
  • IDX 7.754   54,96   0,71%
  • KOMPAS100 1.085   8,81   0,82%
  • LQ45 797   14,96   1,91%
  • ISSI 263   -0,98   -0,37%
  • IDX30 414   7,32   1,80%
  • IDXHIDIV20 481   8,59   1,82%
  • IDX80 120   1,71   1,44%
  • IDXV30 131   2,33   1,81%
  • IDXQ30 134   2,13   1,62%

Meksiko Akan Kerek Tarif Mobil Tiongkok & Negara Asia Lain hingga 50%, RI Termasuk


Kamis, 11 September 2025 / 06:52 WIB
Meksiko Akan Kerek Tarif Mobil Tiongkok & Negara Asia Lain hingga 50%, RI Termasuk
ILUSTRASI. Pada Rabu (10/9/2025), Meksiko mengatakan mereka akan menaikkan tarif mobil dari Tiongkok dan negara-negara Asia lainnya hingga 50%.


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MEXICO CITY. Pada Rabu (10/9/2025), Meksiko mengatakan mereka akan menaikkan tarif mobil dari Tiongkok dan negara-negara Asia lainnya hingga 50%. Ini merupakan perombakan besar-besaran pungutan impor yang menurut pemerintah Meksiko akan melindungi lapangan kerja. 

Sementara, menurut para analis, kebijakan tarif ini bertujuan untuk menenangkan Amerika Serikat.

Melansir Reuters, Kementerian Ekonomi Meksiko mengatakan langkah tersebut, yang akan menaikkan tarif dengan tingkat yang bervariasi pada barang-barang di berbagai sektor termasuk tekstil, baja, dan otomotif, akan berdampak pada impor senilai US$ 52 miliar.

"Mereka sudah memiliki tarif," kata Menteri Ekonomi Marcelo Ebrard kepada wartawan ketika ditanya tentang pungutan impor mobil Tiongkok, yang saat ini sebesar 20%. 

Dia menambahkan, "Yang akan kami lakukan adalah menaikkannya ke tingkat maksimum yang diizinkan. Tanpa tingkat perlindungan tertentu, Anda hampir tidak bisa bersaing," tambahnya.

Ebrard mengatakan langkah-langkah tersebut, yang berada dalam batasan yang ditetapkan oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dimaksudkan untuk melindungi lapangan kerja di Meksiko karena mobil-mobil China memasuki pasar lokal di bawah harga acuan yang ditetapkan.

Baca Juga: Pesta Usai, Produsen Mobil Eropa Tertekan Tarif AS dan Perang Harga di China

Rencana tersebut masih perlu disetujui oleh Kongres, di mana pemerintah memegang mayoritas yang signifikan.

Menurut Kementerian Ekonomi dalam sebuah dokumen, tarif tersebut akan berdampak pada negara-negara yang tidak memiliki perjanjian dagang dengan Meksiko, terutama China, Korea Selatan, India, Indonesia, Rusia, Thailand, dan Turki.

Rencana tersebut akan berdampak pada 8,6% dari seluruh impor, menurut dokumen tersebut, dan akan melindungi 325.000 lapangan kerja industri dan manufaktur yang terancam.

Langkah-langkah tersebut juga mencakup tarif 35% untuk baja, mainan, dan sepeda motor. Tekstil akan dikenakan tarif antara 10% dan 50%.

Langkah ini diambil ketika Amerika Serikat menekan negara-negara di Amerika Latin untuk membatasi hubungan ekonomi mereka dengan Tiongkok, yang bersaing memperebutkan pengaruh di kawasan tersebut.

Baca Juga: Trump Desak Uni Eropa Kenakan Tarif 100% ke Tiongkok dan India, Ini Alasannya

"AS tidak akan membiarkan Tiongkok menggunakan Meksiko sebagai pintu belakang," kata Mariana Campero dari Program CSIS Amerika.

Campero menambahkan bahwa Meksiko telah menggandakan defisit perdagangannya dengan Tiongkok dalam dekade terakhir, mencapai US$ 120 miliar tahun lalu.

Ebrard awal tahun ini menentang langkah-langkah tarif, dengan mengatakan bahwa hal itu bertentangan dengan pertumbuhan ekonomi dan menjaga inflasi tetap rendah.

Analis Banco BASE, Gabriela Siller, mengatakan bahwa tarif tersebut kemungkinan akan meningkatkan permintaan kendaraan Tiongkok dalam jangka sangat pendek.

"Tarif pada negara-negara yang tidak memiliki perjanjian perdagangan dengan Meksiko memiliki dua tujuan," katanya di media sosial. 

"Pertama, lebih banyak pendapatan dan kedua, agar terlihat baik di mata Trump," tambah Siller.

Tonton: Qatar Jadi Korban Serangan Israel, Trump Tegur Netanyahu

John Price, direktur pelaksana di Americas Market Intelijen mengatakan bahwa Meksiko, yang mengekspor banyak kendaraannya sendiri ke Amerika Serikat, merespons tekanan AS sambil berusaha melindungi perekonomiannya.

"Meksiko berusaha menenangkan Amerika, tetapi juga melindungi kebijakan industri mereka yang telah berhasil bagi mereka selama 30 tahun terakhir," ujarnya setelah pemerintah mengumumkan rencananya untuk menaikkan tarif tambahan sebesar US$ 3,76 miliar tahun depan.

Amerika Serikat dan Meksiko, yang memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan Kanada, merupakan mitra dagang utama satu sama lain. Perjanjian tersebut, yang telah menyelamatkan Meksiko dari beban sebagian besar tarif dari pemerintahan Presiden AS Donald Trump, akan ditinjau kembali tahun depan.

Selanjutnya: Kamera Samsung S25 Bisa Deteksi Objek & Atur Fokus Secara Instan! Cek di Sini!

Menarik Dibaca: Kamera Samsung S25 Bisa Deteksi Objek & Atur Fokus Secara Instan! Cek di Sini!




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×