Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - Meksiko dan Kanada membantah ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk membatalkan kesepakatan NAFTA. Dua negara tetangga AS ini mengungkapkan, komentar Trump ini merupakan taktik negosiasi untuk memenangkan kesepakatan.
Pembicaraan awal antara Meksiko, Amerika Serikat dan Kanada akhir pekan lalu belum membuahkan hasil karena perbedaan pendapat. Pertemuan tiga negara ini selanjutnya akan dilakukan di Mexico City pada 1 September mendatang.
Trump mengatakan, kesepakatan yang diteken pada tahun 1994 merugikan para pekerja AS. Dia menambahkan, kesepakatan ini harus dinegosiasikan ulang, atau malah diakhiri sama sekali.
Robert Lighthizer, pejabat perdagangan Trump mengatakan bahwa AS akan mengubah hal substansial dalam kesepakatan NAFTA. "Presiden Trump sejak awal mengatakan jika negosiasi ulang NAFTA gagal, dia akan mundur dari kesepakatan," kata Lighthizer dalam pernyataan resmi.
Menteri Luar Negeri Meksiko Luis Videgaray mengatakan, komentar Trump tidak akan menakuti Meksiko. "Dia bernegosiasi dengan gayanya sendiri," kata Videgaray kepada televisi Meksiko.
Menteri Ekonomi Meksiko, Ildefonso Guajardo menambahkan, Meksiko memiliki Plan B yang sudah sangat jelas jika pembicaraan soal NAFTA ini gagal. Tapi, dia tidak merinci rencana ini.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau di Montreal mengatakan, Kanada akan fokus di meja negosiasi. "Saya tidak melihat ada yang berubah," kata dia.