Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - MEXICO CITY. Pada Rabu (27/11/2024), Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengatakan bahwa Meksiko akan membalas jika Presiden terpilih AS Donald Trump menindaklanjuti usulan tarif menyeluruh sebesar 25%.
Melansir Reuters, Sheinbaum memperingatkan, ini menjadi sebuah langkah yang dapat menghapus 400.000 lapangan kerja di AS dan menaikkan harga bagi konsumen AS.
"Jika ada tarif AS, Meksiko juga akan menaikkan tarif," kata Sheinbaum dalam konferensi pers.
Ini merupakan pernyataannya yang paling jelas sejauh ini bahwa Meksiko sedang mempersiapkan kemungkinan tindakan perdagangan balasan terhadap mitra dagang utamanya.
Menteri Ekonomi Meksiko Marcelo Ebrard, yang berbicara bersama Sheinbaum, menyerukan lebih banyak kerja sama dan integrasi regional daripada perang pajak impor balasan.
"Itu seperti tembakan di kaki," kata Ebrard tentang tarif yang diusulkan Trump, yang tampaknya melanggar kesepakatan perdagangan USMCA antara Meksiko, Kanada, dan AS.
Ebrard memperingatkan bahwa tarif akan menyebabkan hilangnya banyak lapangan pekerjaan di AS, pertumbuhan yang lebih rendah, dan memukul perusahaan-perusahaan AS yang berproduksi di Meksiko dengan secara efektif menggandakan pajak yang mereka bayarkan.
Baca Juga: Tanggapan Tiongkok Pasca Ancaman Tarif Trump: Tak Ada yang Memenangkan Perang Dagang
"Dampaknya pada perusahaan sangat besar," katanya.
Menurut Ebrard, tarif yang diusulkan akan memukul eksportir lintas batas Utama dengan keras, terutama sektor otomotif, yaitu Ford, General Motors, dan Stellantis.
Ebrard mencatat bahwa 88% truk pikap yang dijual di AS dibuat di Meksiko dan harganya akan naik. Kendaraan ini populer di daerah pedesaan yang sangat mendukung Trump.
"Perkiraan kami adalah harga rata-rata kendaraan ini akan naik sebesar US$ 3.000," kata Ebrard.
Sheinbaum dan Trump berbicara melalui telepon pada hari Rabu, kata presiden Meksiko di platform media sosial X. Dia menambahkan bahwa keduanya membahas masalah "memperkuat kolaborasi dalam masalah keamanan" dan bahwa percakapan itu berlangsung dengan "sangat baik".
Trump mengatakan tarif akan tetap berlaku hingga aliran narkoba - khususnya fentanil - dan migran ke AS dikendalikan.
Baca Juga: Ancaman Tarif Trump terhadap Mitra Dagang Utama Mengguncang Pasar