kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Melawan, Turki boikot produk elektronik buatan Amerika Serikat


Selasa, 14 Agustus 2018 / 21:58 WIB
Melawan, Turki boikot produk elektronik buatan Amerika Serikat
ILUSTRASI. Presiden Turki Tayyip Erdogan


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - ISTANBUL. Meski tengah dirundung krisis mata uang, Turki tak mau menyerah dengan tekanan dari Amerika Serikat (AS). Turki kini malah kian terang-terangan melawan AS.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, Turki akan memboikot produk-produk elektronik buatan AS, seperti iPhone produksi Apple Inc. Boikot ini sebagai tanggapan atas sanksi dari AS.

Sebelumnya, Negeri Paman Sam menggandakan tarif impor atas produk baja dan aluminium dari Turki. Perlawanan Turki ini makin memanaskan hubungan diplomatik dengan AS.

“Jika mereka punya iPhone, ada Samsung di sisi lain. Di Turki juga ada Venus Vestel,” tandas Erdogan mengacu pada ponsel pintar buatan Turki.

Erdogan mengatakan, Turki telah menjadi target perang ekonomi yang dikobarkan AS, sama seperti negara-negara lain, termasuk Kanada. “Ada biaya yang akan kami bayarkan untuk periode saat ini. Tapi tanpa ragu, ada biaya untuk merencanakan operasi "melawan Turki," kata Erdogan seperti dikutip Bloomberg.

Tapi pemilik toko Umit Yilmaz mencemooh seruan boikot barang alektronik asal AS tersebut. “Saya memiliki seorang putri berusia 16 tahun. Lihat apakah Anda dapat mengambil iPhone-nya. Semua orang ini seharusnya tidak membeli iPhone sekarang? Ini tidak mungkin," ujarnya seperti dilansir Reuters.

Selasa (14/8) hingga pukul 12.59 waktu Istanbul, kurs lira rebound dan diperdagangkan pada level 6,5457 terhadap dollar AS atau naik sekitar 5,2%.

Bukan hanya produk elektronik, Reuters melaporkan, Turki juga tidak akan menggunakan produk AS dalam konstruksi. Menteri Kementerian Lingkungan dan Urbanisasi Turki Murat Kurum mengatakan, langkah ini sebagai tanggapan atas apa yang disebutnya sebagai upaya spekulatif terhadap mata uang Turki.

Lira telah merosot lebih dari 40% terhadap dollar AS di tahun ini, dan telah diperdagangkan pada rekor terendah pada Senin lalu (13/8).




TERBARU

[X]
×