Melepas karier di bank besar demi bank sendiri (3)

Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tri Adi

KONTAN.CO.ID - Cita-cita Rana Kapoor menjadi pengusaha, akhirnya terwujud kala dia mendirikan Yes Bank. Di India, Yes Bank kini menempati posisi kelima terbesar di industri keuangan. Asam garam dunia perbankan telah dia rasakan saat menjadi pegawai disejumlah perbankan besar global. Sempat mendekati Rabobank, bank yang berasal dari Belanda, untuk mendirikan Rabo India Finance. Namun belakangan, dia melepasnya dan memutuskan untuk mendirikan Yes Bank.

Rana Kapoor kini menjadi salah satu miliarder dari India dengan kekayaan ditaksir mencapai US$ 1,25 miliar oleh Forbes. Pundi-pundi kekayaannya datang dari Yes Bank, bank yang ia dirikan pada 2003 dan masih dipimpinnya.

Meski berasal dari keluarga mampu dan sejak kecil punya impian menjadi pengusaha, namun tak ada sanak saudaranya yang menjadi bankir. Sehingga ia harus benar-benar belajar dari awal soal bisnis di sektor perbankan.

Setelah lulus dari tingkat magister di Amerika, Rana melamar bekerja di Bank of America (BoA) pada tahun 1980. Setelah itu, ia ditugaskan di pelbagai tempat di Asia selama belasan tahun. Hingga ia memimpin bisnis wholesale banking di beberapa perwakilan BoA di wilayah ini.

Setelah berkelana selama 15 tahun, ia memutuskan kembali ke India. Rana kemudian berlabuh di ANZ. Dimulai dari posisi manajer, kariernya meningkat hingga diangkat sebagai country head di India.

Meski punya karier yang cemerlang, namun Rana belum merasa puas. Pasalnya ia belum bisa mewujudkan mimpinya menjadi seorang pengusaha. Namun peluang itu datang saat Rabobank berencana membuka kantor di negara tersebut.

Rana coba mendekati bank asal Belanda tersebut untuk bekerja sama. Ia juga mengajak saudara iparnya Ashok Kapur dan temannya Harkirat Singh untuk bergabung. Kesepakatan mulai terlihat, dan keputusan Rana pun sudah bulat. Akhirnya Rana pun melepaskan posisinya di ANZ.

Rana dan kedua koleganya bekerja sama dengan Rabobank mendirikan Rabo India Finance. Mereka bertiga memiliki 25% saham di perusahaan itu. Selain menjadi salah satu pemegang saham, ia pun berposisi sebagai manajemen di perusahaan tersebut. Kondisi ini bukanlah hal umum di India, apalagi di sektor perbankan.