Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Hari ini (8/4), Kota Wuhan di China Tengah, tempat virus corona baru pertama kali terdeteksi, mengakhiri penguncian alias lockdown lebih dari dua bulan.
China mengunci Wuhan, kota berpenduduk 11 juta orang, pada 23 Januari lalu, sebuah langkah drastis yang melambangkan manajemen agresif terhadap virus corona.
Lebih dari 50.000 orang di Wuhan terinfeksi, dan lebih dari 2.500 di antaranya meninggal atau sekitar 80% dari total kematian di China, menurut Komisi Kesehatan Nasional.
Virus itu telah menyebar ke seluruh dunia, menginfeksi lebih dari 1,4 juta orang, membunuh 82.000 di antaranya, dan mendatangkan malapetaka pada perekonomian global.
Baca Juga: Ngeri, kasus virus corona tanpa gejala di China melonjak empat kali lipat
"Saya akan menemui orangtua saya," kata Wang Wenshu kepada Reuters ketika menunggu untuk check in di Bandara Tianhe, Wuhan, yang kembali beroperasi pada Rabu (8/4).
"Tentu saja, saya merindukan mereka. Berhentilah bertanya tentang hal itu atau saya akan menangis," ujar Wang.
Beberapa orang yang akan keluar dari Wuhan melalui Bandara Tianhe mengenakan pakaian pelindung lengkap, jas hujan plastik, atau masker pelindung wajah.
Ya, Wuhan perlahan-lahan kembali ke normal, dengan orang-orang secara resmi boleh masuk Ibu Kota Provinsi Hubei itu sejak 27 Maret lalu, meskipun pembatasan tetap ada.
Baca Juga: Saat gembok Wuhan terbuka, Kota Suifenhe di China Utara melakukan lockdown
Kawasan perbelanjaan terbesar di Wuhan, seperti Sungai Chu dan Jalan Han, sudah buka kembali pada 30 Maret lalu. Antrean panjang karena pelanggan harus berjarak satu meter terbentuk di supermarket.
Sementara banyak juga penduduk Wuhan memanfaatkan cuaca yang hangat untuk bermain bulutangkis dan berolahraga lainnya di luar ruangan seperti taman.
Wuhan hanya melaporkan tiga infeksi baru virus corona yang terkonfirmasi dalam 21 hari terakhir, dan hanya dua kasus anyar dalam dua minggu belakangan.
Sekitar 55.000 orang akan meninggalkan Wuhan dengan keretaapi pada Rabu (8/4). Pada pagi hari, menurut pejabat Bandara Tianhe, lebih dari 10.000 orang pergi dengan pesawat.
Baca Juga: Untuk pertama kali, Wuhan tanpa kematian akibat virus corona
Hanya penerbangan ke Beijing, Ibu Kota China, dan internasional belum dibuka. Tapi, orang-orang dari Wuhan yang tiba di Beijing lewat jalur darat harus menjalani dua putaran pengujian virus.
"Saya sangat senang, saya akan pulang hari ini," kata pekerja migran Liu Xiaomin kepada Reuters ketika dia berdiri dengan kopernya di dalam Stasiun Keretaapi Hankou, Wuhan, menuju Kota Xiangyang.