CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Memanas lagi, China desak Filipina hindari diplomasi megafon


Selasa, 04 Mei 2021 / 19:40 WIB
Memanas lagi, China desak Filipina hindari diplomasi megafon
ILUSTRASI. BRP Sierra Madre, kapal Angkatan Laut Filipina yang rusak sejak 1999?dan menjadi detasemen militer Filipina di Second Thomas Shoal yang disengketakan, bagian dari Kepulauan Spratly, Laut China Selatan.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China mendesak Filipina pada Selasa (4/5) untuk mematuhi "etiket dasar" dan menghindari diplomasi megafon.

Desakan China itu setelah Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin menggunakan Twitter bertabur pesan sumpah serapah untuk menuntut  kapal-kapal Tiongkok meninggalkan Zona Ekonomi Eksklusif negara Asia Tenggara itu.

Kementerian Luar Negeri China mendesak Filipina untuk menghormati kedaulatan dan yurisdiksi Tiongkok serta berhenti mengambil tindakan yang memperumit situasi.

"Fakta telah berulang kali membuktikan bahwa diplomasi megafon tidak bisa mengubah fakta, tetapi hanya dapat merusak rasa saling percaya," kata Kementerian Luar Negeri China.

Baca Juga: China menekan, Duterte tetap tidak akan tarik kapal perang dari Laut China Selatan

"Diharapkan orang-orang terkait di Filipina akan mematuhi tata krama dasar dan posisi mereka saat memberikan pernyataan," sebut Kementerian Luar Negeri China seperti dikutip Reuters.

Locsin meminta maaf

Kementerian Luar Negeri China mengutip komentar Presiden Filipina Rodrigo Duterte yang menyebutkan, perbedaan antara negara pada masalah individu seharusnya tidak memengaruhi persahabatan dan kerjasama.

"China selalu bekerja, dan akan terus bekerja dengan Filipina, untuk menyelesaikan perbedaan dengan baik dan memajukan kerjasama melalui konsultasi persahabatan," ujar Kementerian Luar Negeri China.

Baca Juga: Bikin Laut China Selatan tegang, Uni Eropa panggil perwakilan China



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×