Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Musim pendapatan perusahaan di kuartal pertama tahun ini telah dimulai pekan ini. Prediksinya, pendapatan secara konsensus untuk kuartal pertama akan menurun sebesar -6,6% dari tahun ke tahun.
Analis memperkirakan kuartal ini menjadi penurunan pendapatan tahun-ke-tahun terburuk, dengan pertumbuhan pendapatan positif berlanjut di paruh kedua tahun ini.
Sentimen yang membebani pendapatan adalah perlambatan pertumbuhan ekonomi, kenaikan biaya, dan dolar yang kuat. Kemampuan perusahaan untuk meneruskan harga yang lebih tinggi untuk melindungi margin keuntungan akan tetap menjadi variabel penting.
Baca Juga: Wall Street Ditutup Naik pada Kamis (6/4), Investor Fokus ke Data Pekerjaan Lainnya
Dengan meningkatnya risiko resesi pada tahun 2023 dan kemungkinan kontraksi kredit yang berasal dari krisis perbankan, panduan ke depan akan menjadi sangat penting.
Mengutip dari Forbes Senin (10/4), telah ada 11 perusahaan S&P 500 yang dijadwalkan akan mengumumkan pendapatan dalam pekan ini. Namun, fokus utamanya adalah pada perusahaan keuangan dan bank pada khususnya.
Data FactSet memperkirakan pendapatan tahun-ke-tahun konsensus untuk keuangan menunjukkan peningkatan 3,2%. Kekuatan bisnis simpanan dan pinjaman inti dan status kerugian kredit akan menarik.
Hanya saja, investor tampaknya bakal lebih fokus pada ekspektasi sektor ini pada masa depan. Mengingat, ada krisis perbankan yang dipicu oleh runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank pada akhir kuartal kemarin.
Padahal, ada tanda-tanda bahwa membaiknya masalah inflasi dapat meningkatkan margin laba di kuartal-kuartal mendatang. Namun, meningkatnya momok resesi karena kemungkinan kontraksi kredit meningkatkan ketidakpastian perkiraan tersebut.
Baca Juga: Wall Street Khawatir Resesi, Indeks S&P 500 dan Nasdaq Ditutup Melemah
Sementara itu, sektor energi terus mendapatkan keuntungan dari harga energi, namun pertumbuhan pendapatan diperkirakan akan moderat hingga hampir 10% dari tahun ke tahun sementara penjualan menyusut sebesar -5%.
Beberapa investor tetap positif di sektor ini karena melihat Berkshire Hathaway membeli lebih banyak saham Occidental Petroleum tahun ini dan memiliki lebih dari 20% saham perusahaan.