kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Membangun Naver setelah hengkang dari Samsung (2)


Rabu, 03 Oktober 2018 / 15:31 WIB
Membangun Naver setelah hengkang dari Samsung (2)
ILUSTRASI. FENOMENA - Lee Hae-jin


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tri Adi

Awal karier Lee Hae-jin yang memiliki otak cemerlang tidak main-main. Ia langsung bekerja di Samsung SDS yang bergerak di bidang layanan dan penyediaan jasa teknologi informasi (TI). Setelah beberapa waktu memiliki pengalaman di sana, Lee memutuskan hengkang untuk bisa mendirikan perusahaan sendiri bernama Naver Corporation. Tidak hanya menawarkan layanan mesin pencari, Lee ekspansif menambahkan layanan berbasis teknologi lewat perusahaannya.

Dalam perjalanan kariernya, Lee Hae-jin memang diberkahi dengan kecerdasan yang di atas rata-rata. Terbukti, pria kelahiran Seoul, Korea Selatan 14 November 1967 ini menyandang gelar Bachelor of Arts and Science dari Seoul National University dan Master of Science dari Korea Advanced Institute of Science and Technology. Kedua perguruan tinggi tersebut merupakan salah satu yang terbaik di negara asalnya. Pun, awal mula karier Lee terbilang cemerlang.

Menurut artikel yang dilansir oleh The Investor, tahun 1992, Lee memulai awal karier dengan bekerja di Samsung SDS. Ini adalah anak perusahaan dari perusahaan raksasa Grup Samsung, yang bergerak di bidang layanan dan penyediaan jasa teknologi informasi (TI).

Sebagai seseorang yang jenius dan memiliki masa depan gemilang di perusahaan besar itu, Lee justru memutuskan untuk hengkang dan mendirikan perusahaan sendiri yang diberi nama Naver Corporation, yang kemudian diubah namanya menjadi Next Human Network (NHK) Corporation pada 2001. Ini merupakan perusahaan penyedia layanan mesin pencari (search engine) seperti Google.

Ia sempat bergabung dengan salah satu portal gim Hangame untuk mengembangkan bisnis. Naver merupakan salah satu portal web paling populer di Korea Selatan yang diluncurkan oleh sang miliuner pada Juni 1999 silam. Tak beda jauh dengan inspirasinya yakni Google, selain menjadi mesin pencari, Naver juga memiliki layanan internet termasuk kabar berita, layanan surat elektronik, layanan pencarian tesis akademik, dan portal anak-anak.

Uniknya, Lee menambahkan fitur baru pada tahun 2005 bernama Happy Bean, dan menjadikan Naver sebagai portal donasi online pertama di dunia. Layanan ini pun menjadi salah satu fitur paling populer di Naver, lantaran pengguna dapat menemukan informasi dan memberi donasi kepada lebih dari 20.000 masyarakat sipil dan organisasi kesejahteraan sosial khususnya di Korea Selatan.

Selama bertahun-tahun sejak peluncurannya, Naver terus memperluas layanan mereka, menambahkan pencarian informasi. Selain donasi, fitur yang menjadi andalan Naver menggaet pengguna antara lain layanan pencarian buku lokal yang diluncurkan pada tahun 2004, layanan blog yang keluar di tahun 2005 dan layanan komik web (Webtoon) pada tahun 2006 silam.

Bila dirinci, tahun 2004 hingga 2009 Naver benar-benar melakukan pengembangan. Hal ini pun berbuah manis. Kini, berdasarkan data Alexa.com, Naver menduduki peringkat situs paling populer urutan 50 di dunia dan nomor 1 di Korea Selatan.

Merujuk pada artikel yang dimuat oleh ComScore, Naver menjadi mesin pencari kelima paling sering digunakan di dunia setelah Google, Yahoo, Baidu dan Bing. Comscore melansir, lebih dari 25 juta orang di Korea Selatan menjadikan Naver sebagai beranda awal browser mereka.

Belum lagi, analisis similarweb.com mencatatkan total pengunjung Naver per Agustus 2018 telah mencapai 751,48 juta pengunjung dengan 75,45% di antaranya berasal dari Korea Selatan. Tak puas menjadi raja di Korea Selatan, Lee Hae Jin pun meluncurkan layanannya di Jepang pada tahun 2009, hal ini menandai langkah perluasan bisnis Lee di luar Korea.

Hasilnya kini, Naver menjadi salah satu dari 50 perusahaan digital terbesar di dunia versi Majalah Forbes. Dalam catatannya, Forbes menobatkan Naver sebagai situs portal web terbesar urutan 34 di dunia dengan total kapitalisasi pasar senilai US$ 22,1 miliar.

Lewat kapitalisasi pasar sebesar itu, total penjualan dari Naver kini telah menembus US$ 4,4 miliar.

(Bersambung)




TERBARU

[X]
×