Sumber: Economic Times | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penulis buku laris Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki, kembali menegaskan keyakinannya pada Bitcoin di tengah lonjakan harga yang menembus rekor baru.
Dalam unggahannya di platform X (dulu Twitter), Kiyosaki menyatakan bahwa dirinya masih membeli Bitcoin meski kini telah menyentuh angka US$107.000, menyebut aset kripto itu “tak ternilai” dan memperingatkan pengikutnya bahwa mereka mungkin akan menyesal karena tidak mengakumulasi lebih banyak.
"Saya Terlambat Masuk Bitcoin, Tapi Lebih Baik Terlambat Daripada Tidak"
Kiyosaki secara terbuka mengakui bahwa dirinya sempat ragu untuk masuk ke pasar Bitcoin. “Saya terlambat ke Bitcoin. Saya menunggu terlalu lama… yang mungkin merupakan hal baik. Saya menunggu karena saya tidak memahami uang modern,” tulisnya.
Baca Juga: Robert Kiyosaki Prediksi Harga Perak Melejit pada Juli, Kalahkan Emas dan Bitcoin?
Ia mengungkapkan bahwa dirinya pertama kali membeli Bitcoin di harga US$6.000, yang saat itu terasa mahal baginya. Kini, ia mengaku menyesal tidak membeli lebih banyak di harga tersebut.
“Sekarang pikiran saya berkata ‘Itu mahal,’ tapi saya tetap membeli,” ujarnya tegas. “Karena jika suatu saat nanti Bitcoin dihargai US$1 juta per koin, saya tahu saya akan berkata, ‘Andai saya beli lebih banyak.’ Bahkan jika Anda hanya mampu membeli satu Satoshi hari ini… saya yakin lima tahun dari sekarang Anda akan berkata hal yang sama.”
Bitcoin Naik Didukung Optimisme Perdagangan Global
Komentar Kiyosaki muncul saat harga Bitcoin terus menguat. Pada Senin pagi waktu GMT, Bitcoin naik 1% ke level US$108.358,70, dengan momentum positif dari membaiknya sentimen risiko di pasar global.
Kanada baru saja mencabut rencana pajak layanan digital terhadap perusahaan AS dan mengisyaratkan kesiapan melanjutkan perundingan perdagangan dengan Washington. Jepang juga melaporkan kemajuan dalam kesepakatan perdagangan dengan AS, sementara perjanjian dagang AS-Inggris mulai berlaku pada hari yang sama.
Para pelaku pasar kini menanti apakah AS akan berhasil mengamankan kesepakatan perdagangan tambahan sebelum 9 Juli, saat tarif tinggi yang diumumkan Presiden Donald Trump dijadwalkan mulai berlaku.
Strategi Konsisten: Beli Aset Riil
Pandangan Kiyosaki tak berubah sejak lama. Ia terus mendorong publik untuk menjauh dari mata uang fiat dan keuangan institusional, dan mengandalkan aset riil seperti emas, perak, dan Bitcoin. Dalam beberapa hari terakhir, ia juga memprediksi harga perak akan “meledak pada Juli,” menyebutnya sebagai “pembelian asimetris terbaik saat ini.”
Dalam posting sebelumnya, Kiyosaki memperingatkan soal krisis terbesar dalam sejarah yang dipicu oleh pengangguran akibat AI dan inflasi yang menggerus tabungan pensiun. Ia bahkan mengecam sejumlah tokoh di YouTube yang dianggap meniru peringatan-peringatannya tanpa memberikan kredit.
Baca Juga: Robert Kiyosaki Teriakkan Peringatan: Dunia Menuju Kehancuran Keuangan Global!
“Bail yourself out,” ujarnya pada bulan Mei lalu, seraya menegaskan bahwa individu harus menyelamatkan diri mereka sendiri dari krisis global dengan membeli emas fisik, perak, dan Bitcoin—bukan ETF.
Tetap pada Keyakinannya
Kiyosaki meyakini bahwa Bitcoin adalah pelindung nilai utama di tengah sistem moneter global yang dinilainya sudah rusak secara struktural. Dalam unggahan pada 17 Mei, ia memprediksi bahwa Bitcoin bisa menembus US$250.000 tahun ini dan mengimbau para pengikutnya untuk tetap holding.
Bagi mereka yang masih ragu untuk masuk pasar kripto, pesan Kiyosaki sangat lugas:
“Take care.”