kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Membangun penjaga ketahanan pangan Arab Saudi


Kamis, 06 Maret 2014 / 05:16 WIB
ILUSTRASI. Manfaat kubis untuk kesehatan.


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sandy Baskoro

RIYADH. Sulaiman Al Rajhi tak puas hanya berbisnis di sektor jasa keuangan. Orang terkaya nomor tujuh di Arab Saudi ini juga merambah sejumlah sektor usaha lain, termasuk sektor pertanian dan pengolahan makanan.

Ia menggarap bisnis pertanian dan pengolahan makanan melalui bendera perusahaan The National Agricultural Development Company (Nadec). Di perusahaan ini, Sulaiman menjabat sebagai chairman. Nadec merupakan salah satu perusahaan pertanian terbesar di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara.

Berdiri pada tahun 1981, Nadec mencatatkan sahamnya di bursa saham Arab Saudi. Sebesar 20% saham perusahaan itu dikuasai oleh Kerajaan Arab Saudi dan 8,3% milik Abdullah Sulaiman Al Rajhi, anak dari Sulaiman Al Rajhi. Sedangkan mayoritas sahamnya dimiliki investor publik.

Tujuan Sulaiman mendirikan Nadec adalah memperkuat ketahanan pangan masyarakat Arab Saudi. Negara ini ingin mengurangi ketergantungan terhadap impor pertanian.

Secara umum, Nadec menggarap dua sektor bisnis, yakni pertanian dan pengolahan makanan. Demi menggenjot pertumbuhan, pada tahun 2012, Nadec merancang sektor itu menjadi dua unit bisnis yang terpisah, yakni Nadec Foods dan Nadec Agriculture.

Salah satu produk utama Nadec Foods adalah susu segar. Perusahaan ini mulai memproduksi susu pada tahun 1985 atau empat tahun setelah Nadec Group beroperasi.

Nadec Foods menawarkan lebih dari 100 produk konsumer. Mulai dari susu segar, yoghurt, keju, mentega, minyak zaitun, puding hingga berbagai macam jus buah. Sesuai nama perusahaan, Sulaiman mengusung brand Nadec untuk produk-produknya.

Untuk mendukung produk hilir, Nadec juga mengembangkan sektor hulu, yakni peternakan sapi. Agar produknya berkualitas, Nadec melengkapi fasilitas peternakannya dengan teknologi terbaru, termasuk untuk lokasi pemerahan susu.

Nadec memiliki enam peternakan sapi yang berisi 60.000 ekor sapi. Perusahaan ini juga mengoperasikan dua pabrik pengolahan yang menghasilkan lebih dari 1,5 juta liter susu per hari. Volume total produksi susu Nadec Foods mencapai 350 juta liter per tahun. Pemasarannya juga cukup luas.

Sebanyak 200 truk menjangkau 50 depot dan distributor di Timur Tengah dan Afrika Utara, serta 800 van truk dengan kekuatan tenaga penjualan sebanyak 2.000 orang. Alhasil, Nadec Foods merupakan salah satu perusahaan susu olahan terpadu terbesar di dunia, yang memiliki 35.000 pelanggan ritel dan 5.000 klien katering.

Sedangkan Nadec Agriculture mendapatkan amanat penting dari Kerajaan Arab Saudi. Yakni meningkatkan swasembada pangan dan mengurangi ketergantungan negara pada impor pangan. Nadec Agriculture menyediakan berbagai produk pertanian, mulai dari bawang, kentang, tanaman zaitun, gandum serta jagung. Nadec Agriculture juga menyediakan nutrisi pakan ternak yang digunakan untuk memberi makan sapi perah di peternakan.

Nadec Agriculture memusatkan produksi pertanian di empat wilayah yang mencapai ribuan hektare, yakni Haradh, Wadi Al-Dawasser, Hail dan Al Jouf.

Melalui proyek perekonomian di seluruh wilayah Kerajaan Arab Saudi, Nadec ingin mengurangi ketergantungan negara terhadap impor pangan. Upaya ini sekaligus meningkatkan perekonomian nasional dan mendorong kontribusi Nadec di sektor pertanian.

Kerja keras Nadec Group membuahkan hasil. Kinerja perusahaan ini terus meningkat. Pada tahun lalu, Nadec mengantongi laba bersih 100,2 juta riyal Arab Saudi (SAR), tumbuh 4,7% dibanding laba bersih 2012. (Bersambung)




TERBARU

[X]
×