Membesarkan bisnis dengan sederet akuisisi (3)

Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi

Model bisnis yang menarik, merupakan modal penting bagi Adam Neumann memasarkan WeWork. Perusahaan penyewaan ruang kantor tersebut, mendapat kepercayaan dari banyak investor dengan nilai investasi miliaran dollar AS. Seperti kebanyakan para pengusaha muda lainnya, pengembangan bisnis lewat cara anorganik juga masuk dalam kamus miliarder pemilik kekayaan US$ 2,4 miliar itu. Sejumlah aksi akuisisi, terbukti membawa bisnis WeWork tumbuh pesat.

Seperti halnya perusahaan lainnya, selain melakukan pertumbuhan organik, WeWork juga melancarkan strategi pengembangan usaha demi menggapai target lewat aksi anorganik seperti akuisisi. Beruntung, dukungan pendanaan dari para investor tidak pernah berhenti mengalir ke perusahaan penyewaan ruang kantor milik miliarder Adam Neumann tersebut.

Total pendanaan yang diperoleh WeWork dari investor hingga kuartal III 2016 telah mencapai US$ 1,7 miliar. Jumlah itu diprediksi terus bertambah gemuk seiring prospek bisnis WeWork yang menawarkan strategi pemasaran yang punya kekhususan dalam hal pangsa pasar.

Neumann optimistis, lewat pertumbuhan anorganik, target pendapatan WeWork di tahun 2017 sebesar US$ 1 miliar bisa terwujud. Saat ini, total valuasi WeWork telah mencapai US$ 25 miliar.

Aksi korporasi yang diambil Neumann untuk mengembangkan WeWork biasanya selalu melalui kajian yang matang.

Semisal, Neumann akan memastikan kebutuhan perusahaan. Dalam bisnis sewa ruang, desain dan tata letak antar ruangan membutuhkan teknologi yang bisa menangani hal tersebut. Oleh karena itu pada tahun 2015, Newmann memutuskan mengakuisisi Case, perusahaan penyedia teknologi konstruksi dan desain ruangan dan gedung.

Neumann memiliki beberapa pertimbangan sebelum melakukan akuisisi Case. Mengutip pemberitaan yang ditulis Techcrunch, alasan Newmonn adalah Case merupakan perusahaan yang mampu memuaskan kebutuhan konsumen penyewa properti terhadap kesesuaian desain dan tata letak.

Semangat memuaskan pelanggan merupakan syarat mutlak bagi WeWork jika ingin tetap eksis di bisnis ini. Keberadaan Case, memberikan harapan bagi WeWork agar dalam proses modeling informasi tata ruang dan interior ruang kantor yang hendak disewakan, bisa dilakukan dengan mudah.

Case juga menyediakan lembaga riset dan pengembangan untuk pengembangan kantor. Selain itu, dengan kemampuan detail yang dimilikinya, Case dapat dengan mudah menentukan penempatan dan kebutuhan meja kerja yang disesuaikan dengan ruangan, plus jumlah pekerja yang ideal menempati suatu ruang kantor. Beberapa hal detail tersebut sangat membantu calon konsumen sebagai bahan pertimbangan sebelum memutuskan untuk menjadi pelanggan WeWork.

Sebelum akuisisi itu terjadi, Case memang sudah banyak melakukan kerjasama dengan WeWork. Neumann mengatakan, lewat kolaborasi antara kedua perusahaan ini, memungkinkan terbentuk satu standardisasi yang berguna bagi proses pemasaran.

Pada awal tahun 2016 ini, WeWork mengumumkan kembali melancarkan aksi korporasi, lewat pembelian Welkio, sebuah sistem registrasi lalu lintas orang masuk ke sebuah gedung. Newmonn tidak memberikan detail berapa harga akusisi ini. Yang menarik, dari penjelasan Techcruch, dua pendiri Welkio tercatat bekerja di WeWork.

Aset WeWork yang tersebar di lebih dari 88 lokasi pada 22 kota di seluruh dunia, membutuhkan sistem otomatisasi proses registrasi. Kata Newmonn, dengan akuisisi Welkio memudahkan penyusunan database identitas pengunjung gedung.

Beberapa langkah akuisisi tersebut, menurut Newmonn, merupakan langkah efisiensi dan menopang operasional WeWork. Sederet akuisisi yang pernah dilakukan WeWork, juga mempermudah perusahaan itu dalam melakukan aksi ekspansi ke lokasi baru dengan sistem informasi dan re-modeling yang lebih sederhana serta efisien.                       

(Bersambung)