kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mencekam, hampir 200 tentara Korea utara tewas akibat serangan virus corona


Selasa, 10 Maret 2020 / 09:37 WIB
Mencekam, hampir 200 tentara Korea utara tewas akibat serangan virus corona
ILUSTRASI. Ilustrasi tentara Korea Utara. REUTERS/Damir Sagolj


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - PYONGYANG. Ratusan tentara Korea Utara dilaporkan meninggal akibat serangan virus corona. Tidak hanya itu, dilaporkan juga ada ribuan tentara lainnya yang dikarantina. Tetapi para pemimpin negara yang penuh rahasia ini tetap berpegang pada narasi resmi bahwa epidemi global belum mencapai mereka.

Menurut Daily NK, sebuah organisasi berita Korea Selatan, virus Covid-19 sudah menewaskan 180 tentara Korea Utara pada Januari dan Februari. Terkait hal itu, Korut juga telah mengirim 3.700 tentara lainnya ke karantina. 

Melansir Yonhap News Agency yang didukung pemerintah Korea Selatan, hampir 10.000 orang telah dikarantina karena ketakutan akan virus corona, tetapi hampir 4.000 telah dipulangkan karena mereka tidak menunjukkan gejala.

Baca Juga: Lagi, Korea Utara tembakkan proyektil tak dikenal, sepekan sudah lima roket meluncur

Namun sikap pemerintah Korea Utara tidak berubah. Negara yang tertutup itu tetap keras kepala dan menolak memberikan informasi yang transparan tentang wabah yang dilaporkan di negara itu.

"Penyakit menular belum mengalir ke negara kami," kata Rodong Sinmun yang dikendalikan pemerintah Korea Utara pada hari Senin, menurut Newsweek.

Pada hari Selasa, virus corona telah menginfeksi lebih dari 112.000 orang di seluruh dunia dan menyebabkan hampir 4.000 kematian.

Baca Juga: Korea Utara: Latihan militer tidak bertujuan untuk mengancam siapapun

Daily NK mengaitkan informasinya dengan laporan korp medis dari dalam militer Korea Utara. Rumah sakit yang melayani tentara dari berbagai wilayah diminta untuk memberikan data tentang jumlah tentara dalam perawatan dan yang telah meninggal karena demam tinggi yang dipicu oleh pneumonia, tuberkulosis, asma, dan pilek serta mereka yang berada di karantina.

Menurut sumber Daily NK, laporan itu sendiri menyebabkan kehebohan dalam kepemimpinan militer. Disebut-sebut bahwa para pejabat telah memerintahkan agar rumah sakit militer segera membersihkan seluruh area di mana tentara yang dikarantina ditempatkan. 




TERBARU

[X]
×