Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Berita Korean Air muncul setelah seminggu setelah sejumlah pesawat terpaksa melakukan pendaratan darurat karena berbagai alasan.
Pada hari Kamis, sebuah pesawat Malaysia Airlines terpaksa berbalik dan kembali ke Hyderabad, India. Sebuah video menunjukkan mesinnya terbakar, dengan percikan api beterbangan di belakangnya.
Selain itu, pada hari Kamis, penerbangan United Airlines dari Connecticut ke Colorado terhenti setelah penutup mesinnya terlepas saat lepas landas.
Pesawat Boeing juga dilanda masalah dalam beberapa bulan terakhir. Pada bulan Januari, penutup pintu pesawat jet Boeing 737 Max 9 Alaska Airlines terlepas di ketinggian 16.000 kaki, mengakibatkan lubang menganga di pesawat.
Baca Juga: Korea Utara Gagal Luncurkan Satelit Terbaru, Meledak Dalam Penerbangan
Beberapa pelapor Boeing kemudian menyampaikan kesaksian mengejutkan yang menuduh perusahaan tersebut mengambil jalan pintas dalam pengendalian kualitas.
Ada juga contoh lain akhir-akhir ini di mana pesawat komersial mengalami penurunan ketinggian jelajah secara tiba-tiba yang mengakibatkan cedera.
Pada bulan Mei, pesawat Boeing 777-300ER Singapore Airlines mengalami turbulensi yang sangat parah sehingga pesawat tersebut turun tajam 178 kaki dalam waktu empat detik.
Penerbangan dari London ke Singapura sedang melaju di ketinggian 37.000 kaki di atas Myanmar ketika mengalami naik turun dengan cepat selama 62 detik, menyebabkan satu kematian dan lebih dari 100 luka-luka.