Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Kejadian menegangkan dialami oleh sebuah pesawat Korean Air.
Sebuah pesawat Korean Air yang bertolak menuju Taiwan harus berbalik dan melakukan pendaratan darurat setelah mendeteksi adanya kesalahan pada sistem tekanan pesawat.
Mengutip Business Insider yang melansir Yonhap, pesawat Boeing 737 Max 8 berangkat dari Bandara Internasional Incheon pada pukul 16:45 waktu setempat pada hari Sabtu (22/6/2024).
Menurut Yonhap, kesalahan tekanan terdeteksi saat pesawat terbang di atas Pulau Jeju selatan Korea Selatan.
Sekitar 30 menit setelah lepas landas, pesawat mulai turun tajam. Menurut data dari FlightRadar24, pesawat turun hampir 25.000 kaki dalam lima menit.
Ini adalah prosedur umum ketika masalah tekanan terdeteksi untuk menghindari cedera lebih lanjut pada penumpang dan awak akibat kekurangan oksigen dan risiko lain pada ketinggian jelajah biasa.
Video di media sosial menunjukkan pesawat bergetar dan masker oksigen tergantung di langit-langit.
Baca Juga: Astronot Apollo 8 Meninggal Akibat Kecelakaan Pesawat pada Usia 90 Tahun
Kantor Berita Yonhap yang mengutip informasi dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Korea Selatan, melaporkan bahwa 15 penumpang mengalami hiperventilasi dan menderita sakit gendang telinga ketika penerbangan turun.
“Kami sepenuhnya bekerja sama dengan semua otoritas terkait untuk menyelidiki keadaan seputar insiden tersebut,” kata juru bicara Korean Air kepada Business Insider.
Juru bicara tersebut mengatakan 17 penumpang telah dievaluasi di fasilitas medis dan dipulangkan tanpa cedera parah.
Berdasarkan data Plane Spotters Net, pesawat tersebut berusia di bawah lima tahun dan dikirim ke Korean Air pada Juli 2022.
“Komitmen kami terhadap keselamatan dan kesejahteraan penumpang dan awak kami tetap tidak berubah. Kami meminta maaf kepada semua yang terkena dampak insiden ini,” kata juru bicara tersebut.
Baca Juga: Rusia Sebut Putin Tak Akan Tewas dalam Kecelakaan Pesawat, Ini Alasannya
Penumpang di pesawat yang terkena dampak mencapai Bandara Internasional Taichung dengan selamat pada hari Minggu melalui penerbangan yang berbeda, Taipei Times melaporkan.
Banyak terjadi insiden kekacauan pesawat
Berita Korean Air muncul setelah seminggu setelah sejumlah pesawat terpaksa melakukan pendaratan darurat karena berbagai alasan.
Pada hari Kamis, sebuah pesawat Malaysia Airlines terpaksa berbalik dan kembali ke Hyderabad, India. Sebuah video menunjukkan mesinnya terbakar, dengan percikan api beterbangan di belakangnya.
Selain itu, pada hari Kamis, penerbangan United Airlines dari Connecticut ke Colorado terhenti setelah penutup mesinnya terlepas saat lepas landas.
Pesawat Boeing juga dilanda masalah dalam beberapa bulan terakhir. Pada bulan Januari, penutup pintu pesawat jet Boeing 737 Max 9 Alaska Airlines terlepas di ketinggian 16.000 kaki, mengakibatkan lubang menganga di pesawat.
Baca Juga: Korea Utara Gagal Luncurkan Satelit Terbaru, Meledak Dalam Penerbangan
Beberapa pelapor Boeing kemudian menyampaikan kesaksian mengejutkan yang menuduh perusahaan tersebut mengambil jalan pintas dalam pengendalian kualitas.
Ada juga contoh lain akhir-akhir ini di mana pesawat komersial mengalami penurunan ketinggian jelajah secara tiba-tiba yang mengakibatkan cedera.
Pada bulan Mei, pesawat Boeing 777-300ER Singapore Airlines mengalami turbulensi yang sangat parah sehingga pesawat tersebut turun tajam 178 kaki dalam waktu empat detik.
Penerbangan dari London ke Singapura sedang melaju di ketinggian 37.000 kaki di atas Myanmar ketika mengalami naik turun dengan cepat selama 62 detik, menyebabkan satu kematian dan lebih dari 100 luka-luka.