kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Menelusuri dinamika perang dagang AS-China yang masih terus berlanjut hingga kini


Sabtu, 15 Agustus 2020 / 07:30 WIB
Menelusuri dinamika perang dagang AS-China yang masih terus berlanjut hingga kini


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perang dagang anara AS-China memang jadi salah satu dinamikan hubungan internasional yang paling menarik untuk diikuti dalam beberapa tahun belakangan ini.

Dua negara sama-sama memiliki pengaruh yang luas secara global. Investasi tersebar di berbagai belahan dunia, produk-produk buatan negara mereka juga berhasil jadi unggulan di bidangnya masing-masing. Baik AS maupun China sama-sama memiliki ambisi untuk memperluas pengaruhnya di bidang ekonomi, bahkan lebih ekstremnya lagi adalah di bidang politik.

Kedua negara juga sepertinya paham betul bahwa saat ini mereka sedang bersaing untuk menjadi poros kekuatan baru di dunia. Persaingan ini mulai memunculkan sejumlah kebijakan yang sengaja menjatuhkan satu sama lain.

Baca Juga: Trump akan larang penjualan TikTok di semua platform aplikasi di AS

Dalam dinamika persaingan yang kemudian menimbulkan perang dagang berkepanjangan ini, sejumlah momen penting telah dilalui. Jual beli serangan dalam bentuk kebijakan ekonomi dan perdagangan sudah dikeluarkan.

Berikut ini kami rangkum momen-momen penting dalam dinamikan peranng dagang AS-China yang mulai memanas sejak tahun 2016 silam.

Tahun 2016

Pada bulan Juni 2016, Donald Trump yang saat itu masih berstatus sebagai calon presiden AS sudah mulai menyampaikan program kerjanya di bidang ekonomi. Dalam hal ini, Trump sudah melilhat China sebagai sesuatu yang harus dilawan.

Berdasarkan catatan Reuters, Trump menjabarkan rencana untuk melawan praktik perdagangan yang tidak adil dari China pada rapat umum kampanye di Pennsylvania. Ia dan jajarannya meninjau langkah-langkah untuk menerapkan tarif tambahan berdasarkan pasal 201 dan 301 dari Undang-Undang Perdagangan tahun 1947.

Upaya penerapan tarif impor tambahan ini terus menjadi fokus Trump setelah terpilih menjadi presiden.

Baca Juga: China: Pesawat mata-mata AS di Laut China Selatan ancam keselamatan penerbangan sipil

Tahun 2017

Di tahun ini Trump sudah terpilih menjadi presiden AS. Ia mulai menyerukan penegakan aturan tarif yang lebih ketat dalam kasus anti-subsidi dan anti-dumping serta meninjau kembali defisit perdagangan AS.

April 2017, Trump dan Xi Jinping bertemu untuk pertama kalinya sebagai pemimpin AS dan China. Mereka menyetujui rencana 100 hari untuk membicarakan masalah perdagangan.

Sayangnya, setelah 100 hari terlewati, kedua belah pihak gagal menyepakai langkah-langkah baru untuk mengurangi defisit perdagangan AS dengan China.

Baca Juga: Gara-gara hubungan memburuk, Donald Trump sudah lama tak berbicara dengan Xi Jinping


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×