Sumber: CNBC | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Pendiri Netflix Reed Hastings dan Marc Randolph menolak tawaran Pendiri dan CEO Amazon Jeff Bezos membeli perusahaan tersebut pada tahun 1998. Hal itu terungkap dalam memoar Randolh beberap waktu lalu seperti dilansir CNBC.
Randolh masih ingat pada waktu itu adalah musim panas tahun 1998 dan waktu itu Netflix baru dua bulan resmi diluncurkan. Saat itu Netflix masih melayanani pelanggan film melalui email.
"Jeff Bezos ingin bertemu dengan kami," ujar Randolph kepada CNBC Maket It, Sabtu, (21/9).
Baca Juga: Jeff Bezos targetkan pada 2040, Amazon e-commerce terbesar yang bebas polusi
Saat itu, Randolph adalah CEO Netflix dan Hasting sebagai salah stu pendiri dan juga invetor di Netflix. Mereka bersemangat untuk bertemu pendiri Amazon tersebut. Kala itu, Amazon juga baru mulai memperluas situs e-commerce-nya di luar penjualan buku.
Saat itu, Amazon relatif berusia muda, baru empat tahun dan setahun sebelumnya pada 2007, Amazon telah memulai debutnya di pasar saham, dan berhasil mengumpulkan US$ 54 juta.
Sementara Bezos yang berada di bawah tekanan investor, sangat ingin melakukan akuisisi agresif untuk memperluas bisnis perusahaan. "Dia (Bezos) ingin menjadikan Amazon toko serba ada, tapi itu tidak akan pernah berhasil," tulis Randolph dalam memoarnya yang baru.
Pada waktu itu, ia mengatakan, Amazon mengantongi pendapatan hampir US$ 100 juta dari penjualan buku saja, dengan jumlah karyaan sekitar 600 orang.
Tanpa menunggu waktu lama, Randolph dan Hastings langsung terbang ke Seattle untuk bertemu Bezos dan timnya. Tetapi betapa mereka terkejut saat melihat kantor Amazon dan karyawannya. Ia mengatakan, mereka melihat para karyawan bekerja di ruang sempit.
Baca Juga: Jeff Bezos mengungkap rencana menyeluruh untuk mengatasi perubahan iklim
“Orang-orang terjepit di sana. Meja-meja itu semua pintu - seperti pintu kayu tua ... di tiang kayu, ”kata Randolph. "Dan Jeff ada di kantor bersama empat orang lainnya."
Randolph mengatakan, tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk mengetahui bahwa Bezos ingin membeli Netflix untuk memperluas bisnis Amazon ke pasar video.
Setelah pertemuan itu, ia mengatakan, tim Bezos memberi tawaran terhadap Netflix di angka "delapan rendah". “Ketika seseorang menggunakan‘ delapan angka rendah, ’itu artinya hampir delapan angka. Itu berarti sekitar 14 juta hingga 16 juta dolar, ”tulis Randolph dalam memoarnya.
Tetapi mengingat Netflix baru berusia dua bulan, itu adalah angka yang cukup signifikan. Randolph memiliki 30% saham Netflix, sementara Hastings memiliki 70%. Kalau mereka setuju, maka mereka pergi dengan mengantongi beberapa juta dolar.
Baca Juga: Bagaimana Jeff Bezos membuat keputusan yang tepat 30 tahun lalu
Dalam perjalanan pulang, Randolph mengatakan bahwa mereka membahas pro dan kontra penjualan Netflix.
Pro terbesar adalah bahwa perusahaan belum menghasilkan uang; itu tidak memiliki model bisnis yang berulang, terukur atau menguntungkan; dan sementara mereka melakukan banyak bisnis (sebagian besar melalui penjualan DVD), biaya mereka tinggi.
Selain itu, mereka berdua tahu bahwa jika mereka tidak menjual ke Amazon, mereka akan segera bersaing dengannya. “Selama ini, penjualan DVD. Begitu lama, Netflix, ”tulis Randolph.
Namun terlepas dari itu, baik Randolph dan Hastings juga tahu bahwa mereka "berada di ambang sesuatu."
Netflix memiliki situs web yang berfungsi, tim yang cerdas dan punya jaringan dengan beberapa produsen DVD. Mereka juga menemukan cara untuk mendapatkan hampir setiap DVD di pasar dan Netflix menjadi sumber terbaik di internet untuk DVD.
Randolph dan Hastings memutuskan naik pesawat bahwa sepertinya bukan saat yang tepat menyerah dan menolak kesepakatan itu dengan sopan begitu mereka mendarat.
Pertemuan itu juga memicu mereka untuk memikirkan cara-cara baru untuk keluar dari penjualan DVD dan meminta orang-orang menyewa mereka, karena mereka tahu Amazon akan menjadi kompetisi besar.
Baca Juga: Selain sebagai pengusaha sukses, Jeff Bezos juga investor ulung
Keputusan mereka terbayar. Saat ini, Netflix adalah perusahaan internet terbesar keenam di dunia berdasarkan pendapatan, yang melebihi US$ 15,7 miliar tahun 2018 (meningkat 35% dari 2017). Amazon adalah perusahaan internet terbesar kedua setelah Alphabet Inc., milik Google.
Netflix juga telah berkembang dari perusahaan rental film menjadi perusahaan streaming dan produksi yang memproduksi konten asli pemenang penghargaan, dengan lebih dari 151 juta pelanggan di seluruh dunia.
Randolph, yang meninggalkan Netflix pada 2003, mengatakan keputusan itu mengajarkan kepadanya bahwa ketika ada kesempatan, Anda tidak perlu harus membuka pintu, tetapi Anda berhutang pada diri sendiri untuk setidaknya melihat melalui lubang kunci.