kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.179   21,00   0,13%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Mengekor Fed, bank sentral China kerek suku bunga


Kamis, 14 Desember 2017 / 16:03 WIB
Mengekor Fed, bank sentral China kerek suku bunga


Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Bank sentral China mengekor kebijakan bank sentral AS atau yang kerap dikenal dengan The Federal Reserve. People's Bank of China (PBOC) mengerek reverse repurchase agreement 7-hari dan 28-hari sebesar 5 basis poin.

Langkah ini cukup membuat para ekonom terkejut.

Hal ini pada dasarnya merupakan kenaikan biaya pinjaman yang sederhana dan merupakan kenaikan suku bunga pertama sejak Maret. Beijing berusaha membatasi arus modal keluar dari negaranya tanpa membahayakan pertumbuhan ekonomi.

Selain suku bunga pinjaman jangka pendek, China juga menaikkan fasilitas suku bunga pinjaman jangka menengah satu tahun sebesar 5 basis poin.

China menggambarkan langkah tersebut sebagai "reaksi pasar yang normal" terhadap langkah-langkah yang diambil oleh The Federal Reserve.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 0,25% pada Rabu (13/12), yang merupakan kenaikan suku bunga ketiga tahun ini.

The Fed mengatakan langkah tersebut menggarisbawahi kenaikan yang "solid" dalam perekonomian AS.

Keputusan untuk menaikkan biaya pinjaman membawa The Fed lebih jauh dari tingkat suku bunga rendah yang diberlakukan selama krisis keuangan untuk mendorong aktivitas ekonomi.

Dengan latar belakang tersebut, China berusaha membatasi modal yang keluar dari negaranya untuk mencari keuntungan yang lebih besar.

Namun analis Bank of Communications Chen Ji mengatakan kepada Reuters, kenaikan suku bunga PBOC masih terlalu kecil sehingga tidak memiliki dampak yang berarti.

"Ini tidak benar-benar memengaruhi biaya pinjaman, dan fluktuasi di tingkat ini sangat normal di pasar antar bank," katanya.

Sementara itu, otoritas moneter Hong Kong juga menaikkan suku bunga dasar setelah kenaikan suku bunga AS. Hong Kong mengikuti pergerakan suku bunga The Fed karena mata uangnya dipatok terhadap dollar AS.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×