kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mengembangkan mata uang berbasis blockchain untuk Telegram (4)


Sabtu, 12 Januari 2019 / 07:53 WIB
Mengembangkan mata uang berbasis blockchain untuk Telegram (4)


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tri Adi

Sosok Pavel Durov bisa dibilang mewakili generasi muda yang mengedepankan kebebasan dalam menjalani kehidupan. Ia akan terus berjuang untuk menjalankan prinsip yang diyakininya. Di luar sifat tersebut, Durov adalah sosok yang sangat perhatian terhadap pendidikan. Ia pernah mendonasikan hartanya hingga US$ 1 miliar untuk proyek-proyek pendidikan lewat Wikimedia Foundation. Ia juga menaruh perhatian besar pada perkembangan uang kripto.

Miliarder Pavel Durov memiliki pandangan unik dalam hidup. Dalam sejumlah wawancara Ia mengklaim dirinya sebagai seorang ateis, libertarian dan vegetarian dalam saat yang bersamaan.

Namun, di balik sifat kontroversialnya. Pavel merupakan orang yang sangat mendukung pendidikan. Terbukti, pada ulang tahunnya ke-27 pada tahun 2011, ia pernah menyumbangkan sebagian besar kekayaannya sebanyak US$ 1 juta kepada Wikimedia Foundation yang pendirinya merupakan Jimmy Wales yang juga menganut prinsip libertaranisme. Sekadar informasi, Libertarian adalah filosofi yang menjunjung tinggi kebebasan sebagai fokus utama mereka dan sebagai tujuan hidup.

Adapun, Wikimedia Foundation merupakan organisasi pusat dari situs berbagi informasi dan ensiklopedia daring yakni Wikipedia, Wiktionary, Wikiquote, Wikisource, Wikispecies, Wikiversity serta proyek-proyek kolaboratif lain.

Tujuan yayasan ini adalah mendukung perkembangan pengetahuan bebas, proyek-proyek pendidikan, serta berbagi informasi kepada khalayak ramai secara bebas dan gratis juga tanpa iklan. Pandangan unik lainnya yang dimiliki oleh Durov adalah optimismenya yang tinggi akan mata uang kripto alias cryptocurrency.

Durov bahkan secara blak-blakan menyebut kalau ia menggunakan mata uang bitcoin untuk kebutuhan operasional Telegram, terutama di Rusia. Malah saking mendukung gerakan cryptocurrency, ia mengaku sudah menyumbangkan jutaan dolar agar ke depan masyarakat secara luas dapat menikmati kemudahan mata uang kripto.

Selain itu, ia juga membentuk mata uang sendiri berbasis blockchain di dalam aplikasi Telegram yang diberi nama Gram. Mata uang ini memiliki basis sendiri yang dirancang oleh Durov yakni Telegram Open Network (TON).

Untuk mengoperasikan bisnisnya, ia menggelontorkan uang lebih dari US$ 1 juta per bulan dari kantongnya sendiri. Durov menyebut Gram merupakan generasi ketiga dari uang kripto. Nantinya platform blockchain TON miliknya diproyeksi bakal dapat memproses ratusan hingga ribuan transaksi per detik.

Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan kemampuan milik VISA atau Mastercard. Pasca dirilis di kuartal II 2017 lalu, di tahun ini ada sejumlah proyek berbasis uang kripto yang akan dilakukan oleh Durov. Di antaranya peluncuran Telegram External Secure ID, peluncuran dan pengujian TON, percobaan audit menggunakan TON, dompet elektronik dengan mata uang Gram, hingga membentuk sistem ekonomi tersendiri menggunakan TON pada aplikasi Telegram secara penuh di kuartal I 2019.

Pada akhir 2018 lalu, sebenarnya seluruh pengguna Telegram sudah dapat memiliki dompet elektronik Gram. Namun, mata uang tersebut belum dapat dibeli lantaran banyak penipu yang mengatasnamakan Telegram untuk menjual. Pavel memastikan hal ini baru akan terjadi di kuartal pertama tahun ini.

Tidak hanya untuk jual beli, Durov berkeinginan mengembangkan Gram sebagai alat investasi bagi para pengguna Telegram di tahun ini. Namun, sama seperti proyek perusahaan lainnya masih ada beberapa kekurangan. Rencana tersebut masih berbentuk konsep alias di dalam kertas. Ditambah ada banyak kendala dan kesulitan untuk secara penuh mengoperasikan uang kripto di negara-negara yang melarang penggunaannya.

Namun diprediksi Gram bisa menjadi pemimpin dalam ekonomi mata uang kripto lantaran disebut-sebut didukung oleh segelintir orang tajir dunia.

(Selesai)



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×