kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mengenal badai matahari, apakah menjadi penyebab kiamat internet?


Selasa, 14 September 2021 / 10:42 WIB
Mengenal badai matahari, apakah menjadi penyebab kiamat internet?
ILUSTRASI. Mengenal badai matahari, apakah menjadi penyebab kiamat internet?


Penulis: Arif Budianto

KONTAN.CO.ID - Apakah Anda pernah mendengar badai matahari? Fenomena ini kabarnya bisa berpotensi menyebabkan "kiamat internet" yang baka lmembuat jutaan orang pengguna internet bakal offline.

Apakah Anda termasuk orang yang ngomel-ngomel apabila internet mati karena kuota habis atau terputus dari jaringan wi-fi? Tahan dulu, penyebab internet mati cukup beragam, bisa jadi karena gangguan dari jaringan internet itu sendiri atau masalah server dari sebuah situs yang Anda tuju.

Tetapi, pernahakah Anda berpikir bahwa masih ada penyebab lainnya yang membuat internet yang biasa kita gunakan pada akhirnya tumbang?

Mengutip dari Gizbot, ilmuwan memperingatkan bahwa badai super matahari sedang menuju ke Bumi dan dapat menyebabkan "kiamat internet". Badai matahari dapat berpotensi merusak satelit komunikasi dan meninggalkan jutaan orang dalam keadaan offline.

Namun demikian, badai matahari yang akan datang akan jauh lebih berbeda, para ilmuwan telah memperingatkan. Sebelum itu, mari kita mengenal apa itu badai matahari.

Baca Juga: Kapan matahari kita akan mati? Ini prediksi ilmuwan

Mengenal badai matahari

Badai matahari

Badai matahari yang kerap kali disebut sebagai badai magnetik adalah sebuah gangguan sesaat yang terjadi pada magnetosfer yang disebabkan oleh gangguan pada interplanetary medium. Badai tersebut terjadi dikarenakan letupan lidah api besar yang terjadi di matahari.

Matahari juga terus menerus mengirimkan partikel eletromagnetik. Partikel inilah yang disebut angin matahari.

Gelombang elektromagnetik matahari yang sama juga menciptakan fenomena Aurora di dekat Kutub. Namun, setiap 100 tahun, angin matahari berubah menjadi badai matahari besar atau superstorm

Berbeda dengan badai matahari biasa, superstorm akan berdampak buruk bagi manusia di Bumi, terutama bagi mereka yang memiliki gaya hidup modern.

Pengaruh badai matahari

Sebuah studi berjudul "Solar Superstorms: Planning for an Internet Apocalypse" yang direpresentasikan pada konferensi komunikasi data SIGCOMM 2021. Penulisnya, yakni Sangeetha Abdu Jyothi dari Universitas of California, Irvine, menjelaskan bahwa matahari diperkirakan akan menjadi lebih aktif dalam waktu dekat.

Sang penulis menjelaskan bahwa kemajuan teknologi modern terjadi selama periode aktivitas matahari yang lemah. Tapi itu akan berubah sekarang karena matahari akan menjadi jauh lebih aktif, memuntahkan lebih banyak gelombang matahari seiring berjalannya waktu.

Ini akan menyebabkan cuaca luar angkasa yang ekstrem, yang secara langsung mempengaruhi kehidupan di Bumi seperti yang kita ketahui, antara 1,6 dan 12 persen dalam dekade berikutnya.

Sebagian besar dampak akan terjadi untuk kabel bawah laut.

Apakah menyebabkan kiamat internet?

Penelitian menjelaskan bahwa internet yang menggunakan serat optik (fiber optic) tidak akan memiliki banyak risiko kerusakan akibat badai matahari. Hal ini karena serat optik tidak terpengaruh oleh arus dari gelombang magnetik. 

Di sisi lain, kabel bawah laut mungkin tidak seberuntung serat optik, badai matahari dapat mengganggu bahkan beberapa kabel itu akan menyebabkan pemadaman konektivitas dan mengalihkan kita ke mode offline.

Selanjutnya: Sebuah video memperlihatkan fenomena meteor menyinari langit malam di Inggris



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×