Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Uni Soviet masih tercatat sebagai negara pemilik bom nuklir terbesar di dunia. Bom termonuklir berjuluk Tsar Bomba milik Uni Soviet disebut sebagai bom nuklir terbesar hingga saat ini.
Tsar Bomba, memiliki nama asli RDS-220, sering juga disebut sebagai Big Ivan. Bom termonuklir milik Soviet ini diledakkan dalam sebuah uji coba di Pulau Novaya Zemlya pada 30 Oktober 1961 silam.
Sejarah mencatat, Tsar Bomba menjadi senjata nulir terbesar yang pernah diluncurkan. Bom nuklir ini menghasilkan ledakan buatan manusia terbesar yang pernah tercatat.
Tsar Bomba dibuat oleh sekelompok ilmuwan Soviet pada 1961 di saat Perang Dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat (AS) semakin mencekam. Tujuannya jelas, untuk menunjukkan kemampuan Soviet dalam membangun kekuatan tempur.
Baca Juga: Hari ini dalam sejarah: Rusia uji rudal balistik antarbenua untuk pertama kalinya
Melansir Britannica, Tsar Bomba memiliki kapastas 100 megaton, membuatnya dianggap terlalu bahaya bahkan untuk uji coba sekali pun.
Pada akhirnya bom nuklir terbesar di dunia ini dimodifikasi menjadi 50 megaton saja, sekitar 3.800 kali kekuatan bom AS yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang, pada Perang Dunia II.
Selain pengurangan kapasitan, proses fusi dari bom nuklir terbesar tersebut turut diubah sehingga mengurangi dampak buruknya saat diuji nanti. Pada akhirnya Tsar Bomba memiliki berat 27 ton, dengan panjang sekitar 8 meter dan diameter 2 meter.
Proses uji coba peledakkan Tsar Bomba
Bom RDS-220 aliast Tsar Bomba dibawa oleh sebuah pesawat bomber jenis Tu-95V yang sudah dimodifikasi khusus sehingga aman dari ledakan.
Pesawat Tu-95V dikemudikan oleh Andrey Durnovtsev dan lepas landas dari Semenanjung Kola pada 30 Oktober 1961. Sekitar pukul 11:32 siang waktu Moskow, Tsar Bomba dijatuhkan atas situs uji Mityushikha Bay di pulau sepi Novaya Zemlya.
Baca Juga: Rekaman rahasia: Bom Tsar Rusia ledakannya ribuan kali lebih dahsyat dari Hiroshima