Sumber: Reuters | Editor: Harris Hadinata
KONTAN.CO.ID - JENEWA. European Broadcasting Union, badan penyelenggara Eurovision Song Contest menggelar pertemuan, Kamis (4/12/2025), untuk membahas mengenai apakah Israel dapat berkompetisi tahun depan, Pengelola kompetisi musik antarnegara Eropa ini kemungkinan perlu melakukan pemungutan suara.
Keikutsertaan Israel dalam kompetisi yang telah berlangsung sejak 1956 ini tengah menjadi kontroversi. Beberapa negara mengancam akan mundur jika Israel tetap disertakan dalam kompetisi ini. Negara-negara tersebut tidak setuju dengan perlakuan Israel di perang Gaza.
Pertemuan di kantor pusat European Broadcasting Union di Jenewa tersebut akan membahas aturan baru yang bertujuan untuk mencegah pemerintah dan pihak ketiga mempromosikan lagu secara tidak proporsional untuk memengaruhi pemilih.
Baca Juga: Pengakuan Palestina Kian Luas, Israel Ancam Balas dengan Aneksasi
Ini menyusul tuduhan Israel secara tidak adil mendongkrak jumlah pesertanya dalam Eurovision Song Contest tahun ini. Alhasil, perwakilan Israel, yakni penyanyi Yuval Raphael, sukses meraih peringkat kedua.
Israel belum menanggapi tuduhan tersebut. Kendati begitu, pihak Israel sering berargumen mereka menghadapi kampanye hitam global.
Pihak European Broadcasting Union menyebut, jika anggota tidak yakin bahwa aturan baru, yang bertujuan untuk melindungi netralitas dan imparsialitas kontes, sudah memadai, akan ada pemungutan suara mengenai partisipasi.
Baca Juga: Israel Panen Kontrak Senjata, Ekspor Pertahanan Tembus Rekor di Tahun Perang
Sekadar informasi, lembaga penyiaran publik dari Slovenia, Irlandia, Spanyol, dan Belanda mengancam akan memboikot acara yang akan diselenggarakan pada Mei 2026 di Austria, jika Israel diizinkan untuk berkompetisi. :Kontes ini menghadapi momen penting,” kata Paul Jordan, pakar Eurovision, seperti dikutip Reuters.
Negara yang mengecam partisipasi Israel menyebutkan kekhawatiran atas jumlah korban tewas Palestina di Gaza, yang telah melampaui 70.000, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Kendati begitu, ada beberapa negara yang mendukung Israel. Salah satunya Jerman.
Baca Juga: Israel Perluas Serangan ke Gaza City, Warga Palestina Panik Tanpa Tempat Lari
Menteri Negara untuk Kebudayaan Jerman Wolfram Weimer mengatakan Jerman tidak akan berpartisipasi dalam Eurovision jika Israel dikecualikan. "Israel layak berada di Eurovision Song Contest," tegas dia.
ORF, perusahaan penyiaran Austria, yang akan menjadi tuan rumah Eurovision, juga ingin Israel tetap ikut berkompetisi.
Lembaga penyiaran publik Israel, KAN, mengatakan sedang mempersiapkan kontes tahun depan dan akan segera merilis perubahan pada proses seleksi dalam memilih perwakilan Israel. KAN mengatakan akan menyampaikan posisinya terkait kemungkinan diskualifikasi pada pertemuan di European Broadcasting Union.
Eurovision merupakan kontes musik bergengsi di Eropa. Sejumlah penyanyi atau grup musik jebolan kompetisi ini bahkan kemudian sukses secara global.













