kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.263.000   -4.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.658   20,00   0,12%
  • IDX 8.184   17,84   0,22%
  • KOMPAS100 1.144   4,60   0,40%
  • LQ45 837   0,23   0,03%
  • ISSI 284   -0,42   -0,15%
  • IDX30 441   0,53   0,12%
  • IDXHIDIV20 509   0,80   0,16%
  • IDX80 128   -0,10   -0,08%
  • IDXV30 138   -0,14   -0,10%
  • IDXQ30 140   -0,44   -0,31%

Menjelang Pertemuan Trump–Xi, Taiwan Yakin Hubungan dengan AS Tetap Kuat


Kamis, 30 Oktober 2025 / 09:52 WIB
Menjelang Pertemuan Trump–Xi, Taiwan Yakin Hubungan dengan AS Tetap Kuat
ILUSTRASI. FILE PHOTO: A 3D-printed miniature model depicting U.S. President Donald Trump, Chinese flag and fragment of Taiwanese flag in this illustration taken, April 17, 2025. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Taiwan menyatakan keyakinannya terhadap hubungan erat dengan Amerika Serikat menjelang pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping, Kamis (30/10/2025), di Korea Selatan.

Pertemuan tersebut diperkirakan turut membahas isu sensitif mengenai Taiwan, yang diklaim Beijing sebagai bagian dari wilayahnya.

Menteri Luar Negeri Taiwan Lin Chia-lung mengatakan, pemerintah “tentu memantau” pertemuan kedua pemimpin tersebut.

Baca Juga: Bomber Nuklir China Terbang Dekat Taiwan, Tegang Jelang Pertemuan Trump–Xi

Namun ia menegaskan bahwa Taiwan dan Amerika Serikat memiliki kerja sama yang erat dalam bidang keamanan dan berbagai isu strategis lainnya.

“Kami percaya diri dengan hubungan Taiwan–AS, dan kami memiliki saluran komunikasi yang terbuka serta erat,” ujar Lin dalam konferensi pers di Taipei.

Sejak kembali menjabat awal tahun ini, Presiden Trump belum menyetujui penjualan senjata baru untuk Taipei, meskipun ia mengklaim bahwa Presiden Xi telah berjanji tidak akan melakukan invasi selama masa jabatannya.

Kekhawatiran muncul di Taipei bahwa pertemuan bilateral di sela KTT Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) dapat membuka peluang “kompromi” yang merugikan kepentingan Taiwan, seiring upaya Trump mengejar kesepakatan dagang dengan Beijing.

Baca Juga: Di Busan, Trump Cari Titik Temu dengan Xi Jinping untuk Akhiri Ketegangan Perdagangan

Pemerintah Taiwan yang demokratis secara tegas menolak klaim kedaulatan Beijing.

Dalam sepekan terakhir, China kembali menawarkan konsep “satu negara, dua sistem” untuk mendorong “reunifikasi” dengan Taiwan, namun tetap menegaskan tidak akan menyingkirkan opsi penggunaan kekuatan militer.

Tidak ada partai politik besar di Taiwan yang mendukung konsep tersebut. Presiden Lai Ching-te bahkan menegaskan bahwa Taiwan harus menentang segala bentuk “dorongan menuju penyatuan.”

Lin menambahkan bahwa Taiwan harus mempertahankan status quo di Selat Taiwan.

Baca Juga: Yuan China Menguat ke Level Tertinggi Setahun, Pasar Harap Truce Dagang Trump–Xi

“Apa yang disebut sebagai ‘kemajuan penyatuan’ sebenarnya adalah upaya untuk mengubah status quo di Selat Taiwan. Karena itu, kami akan terus mempertahankan perdamaian dan keamanan Taiwan,” tegasnya.

Selanjutnya: Infinix Hot 40 Pakai Tiga Kamera Utama & Kapasitas Baterai 5000 mAh

Menarik Dibaca: Infinix Hot 40 Pakai Tiga Kamera Utama & Kapasitas Baterai 5000 mAh




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×