kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Menjelang Tutup Tahun, Bursa AS Lemas


Selasa, 23 Desember 2008 / 09:37 WIB
Menjelang Tutup Tahun, Bursa AS Lemas


Sumber: AP, usatoday |

NEW YORK. Di minggu yang pendek ini, saham-saham AS harus berkecipak di tengah suramnya kabar dari Toyota Motor dan operator toko obar Walgreen. Dua perusahaan tersebut membuktikan bahwa sekeras apapun perusahaan berjuang di tengah badai krisis ini, konsumen tetap menahan pengeluaran mereka.

Di bursa New York, laba Walgreen menyusut 10% di kuartal pertama tahun fiskal mereka. Ongkos yang besar banyak terserap untuk pembukaan lebih dari 200 toko obat anyar. Tahu untungnya menipis, Walgreen memutuskan untuk mengerem ekspansinya. Sementara itu Toyota juga mengikis prediksi pendapatannya untuk yang kedua kalinya. Ini merupakan sinyal bahwa perusahaan ini tengah bersiap-siap untuk kehilangan labanya di tahun fiskal hingga Maret nanti.

Toyota merupakan pabrikan kendaraan Jepang pertama yang kehilangan pendapatannya sejak 1941, dan ini merupakan tantangan yang harus diperhatikan bagi produsen otomotif. Rivalnya, GM dan Chrysler, bisa bernapas lega. Dua perusahaan kakap AS ini menerima bailout US$ 17,4 miliar dari pemerintah agar tak membangkrut.

"Kabar yang muncul hari Senin kemarin menandakan betapa konsumen kini sangat lemah. Ini adalah prospek yang mengkhawatirkan, dan menunjukkan bahwa untuk menahan kemerosotan, perekonomian AS tak bisa bergantung pada konsumsi masyarakat," kata Kim Caughey, equity research analyst Fort Pitt Capital Group. Ia mengimbuhkan, kendati harga properti kini merosot tajam, masyarakat tak langsung menyerbu dan membungkus rumah tersebut.

Selasa ini, Commerce Department akan melaporkan penjualan perumahan anyar bulan lalu, sementara National Association of Realtors akan melaporkan penjualan rumah seken. Sejumlah ekonom memprediksikan keduanya akan membukukan penjualan yang menurun.

Dow Jones Industrial Average merosot 59,34 atau 0,69%, menjadi 8.519,77. Awalnya Dow Jones sempat tersenyum lega lantaran masuk ke zona hijau di awal sesi perdagangan. Namun tak lama kemudian terjungkal dan terus terperosok. Kemerosotan hari Senin kemarin merupakan yang keempat kalinya dalam empat hari ini secara berturut-turut.

Indikator indeks yang lain juga menyedihkan. Standard & Poors 500 indeks terpeleset 16,25, atau 1,83%, menjadi 871,63, dan Nasdaq composite indeks tergelincir 31,97 atau 2,04%, menjadi 1.532,35.

Di New York Stock Exchange, volume yang dikonsolidasikan menjadi 4,31 miliar saham, anjlok dari 6,04 miliar saham pada hari Jumat lalu.

Saham Toyota diperdagangkan melorot US$ 3,50, atau 5.4%, menjadi US$ 60,88. Sementara saham Walgreen terjun US$ 1,10, atau 4,2%, menjadi US$ 24,98.

Wall Street memberi sinyal bahwa bursa ini relatif stabil dalam minggu-minggu belakangan. Sejak menyentuh level yang cukup rendah dalam beberapa tahun belakangan pada 20 November lalu, Dow Jones sudah mumbul kembali sebesat 12,8% dan S&P juga menanjak 15,8%.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×