kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.620   158,00   0,94%
  • IDX 6.767   17,72   0,26%
  • KOMPAS100 979   5,15   0,53%
  • LQ45 762   4,33   0,57%
  • ISSI 215   0,81   0,38%
  • IDX30 395   2,48   0,63%
  • IDXHIDIV20 471   1,18   0,25%
  • IDX80 111   0,53   0,48%
  • IDXV30 115   0,73   0,63%
  • IDXQ30 130   0,90   0,70%

Menkeu AS: China Bisa Kehilangan 10 Juta Pekerjaan dengan Cepat Jika Tarif Tak Turun


Rabu, 30 April 2025 / 10:11 WIB
Menkeu AS: China Bisa Kehilangan 10 Juta Pekerjaan dengan Cepat Jika Tarif Tak Turun
ILUSTRASI. Menteri Keuangan AS Scott Bessent pada hari Selasa (29/4/2025) mengatakan tanggung jawab ada pada China untuk menurunkan tarif AS. REUTERS/Leah Millis


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Menteri Keuangan AS Scott Bessent pada hari Selasa (29/4/2025) mengatakan tanggung jawab  ada pada China untuk menurunkan tarif AS.  

Ia kemudian menguraikan berapa banyak pekerjaan yang akan hilang dari ekonomi terbesar kedua di dunia itu dalam perang dagang.

Mengutip Yahoo Finance, Bessent menegaskan, jika AS mempertahankan tarif pada level saat ini sebesar 145%, China bisa kehilangan 10 juta pekerjaan dengan sangat cepat. 

Bahkan jika AS menurunkan tarif sedikit, China masih akan kehilangan 5 juta pekerjaan, tambahnya.

"Jadi ingatlah bahwa kita adalah negara defisit. Mereka menjual barang kepada kita hampir lima kali lebih banyak daripada yang kita jual kepada mereka. Jadi tanggung jawab ada pada mereka untuk mencabut tarif ini. Tarif ini tidak berkelanjutan bagi mereka," jelas Bessent dalam konferensi pers di Gedung Putih, mengutip statistik eksternal.

Bessent tidak mengklarifikasi  apakah AS sedang melakukan perundingan bicara dengan China mengenai perdagangan. 

Hal itu telah menjadi subjek kebingungan karena China terus menyangkal bahwa mereka sedang dalam pembicaraan untuk menyelesaikan perang dagang meskipun ada pernyataan dari Presiden Trump yang menunjukkan bahwa negosiasi sedang berlangsung.

Baca Juga: Perang Tarif Melunak? China Cabut Tarif 125% untuk Impor Etana dari AS

"Saya tidak akan membahas lebih lanjut tentang siapa yang berbicara dengan siapa, tetapi seperti yang saya katakan, saya yakin bagi China, tarif ini tidak dapat dipertahankan," kata Bessent kepada wartawan selama pengarahan di Gedung Putih.

Bessent mengatakan, AS hampir mencapai kesepakatan dengan India dan bahwa ia dapat melihat "kontur kesepakatan" dengan Republik Korea yang akan terwujud. Ia juga mengutip pembicaraan substansial dengan Jepang.

Terkait Eropa, Bessent menekankan bahwa pajak digital pada perusahaan-perusahaan Big Tech AS perlu diturunkan sebagai bagian dari negosiasi perdagangan.

Trump dan Gedung Putih berusaha keras minggu ini untuk memuji 100 hari periode kedua presiden Trump. Akan tetapi, pasar saham mengalami kondisi terburuk bagi seorang presiden dalam beberapa dekade.

Baca Juga: Tunjukkan Kekuatan di Tengah Perang Dagang, Ini Aksi Xi Jinping

Bessent mencoba meyakinkan pasar bahwa akan ada kepastian yang lebih besar bagi pemerintahan Trump untuk mencapai lebih banyak kesepakatan dengan negara-negara yang menghadapi pemilihan umum dan ingin mengamankan kesepakatan.

"Saya pikir celah ketidakpastian akan menyempit, dan saat kita mulai bergerak maju mengumumkan kesepakatan, maka akan ada kepastian," katanya.

Dia menambahkan bahwa kepastian belum tentu merupakan hal yang baik dalam negosiasi. 

Bessent mengutip statistik dari manajer keuangan Vanguard yang menurutnya menunjukkan investor individu tetap bertahan sementara investor institusional "panik" di tengah negosiasi perdagangan.

"Investor individu percaya pada Presiden Trump," katanya.

Tonton: Donald Trump: Saya Memimpin Negara dan Dunia

Satu hal yang akan dipastikan oleh bisnis adalah pajak, kata Bessent, yang katanya akan mendorong investasi dan pertumbuhan.

"RUU pajak terus berlanjut. RUU ini akan memberikan kepastian bagi Undang-Undang Pemotongan Pajak dan Pekerjaan 2017, yang akan kembali ke pertanyaan tentang kepastian. RUU ini akan memberikan kepastian bagi bisnis Amerika. RUU ini akan memberikan kepastian bagi rakyat Amerika," urainya.

Selanjutnya: IMF dan Bank Dunia Poyeksi Ekonomi RI Tumbuh 4,7% pada 2025, Begini Respons Istana

Menarik Dibaca: Resep Sambal Matah Khas Bali, Pelengkap Hidangan agar Makin Nikmat



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×