kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Menlu Korea Utara Kembali Setelah Pertemuan Langka dengan Putin di Moskow


Jumat, 19 Januari 2024 / 18:34 WIB
Menlu Korea Utara Kembali Setelah Pertemuan Langka dengan Putin di Moskow
Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Son Hui menghadiri pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, Rusia, 16 Januari 2024. Sputnik/Artem Geodakyan/Pool via REUTERS/File Photo?


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  SEOUL. Menteri Luar Negeri Korea Utara telah kembali ke negaranya setelah melakukan kunjungan resmi dan pertemuan langka dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow pada hari Jumat. 

Pertemuan ini menjadi bagian dari kerja sama yang lebih erat, yang menurut Washington, berpotensi secara signifikan mengubah ancaman keamanan yang dihadapi oleh Pyongyang.

Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Son Hui dan delegasinya pulang pada hari Jumat, demikian seperti yang diumumkan oleh kantor berita resmi KCNA, meskipun rincian lebih lanjut tentang pertemuan tersebut tidak dijelaskan.

Baca Juga: Korea Utara Tembakkan Rudal, Ketegangan Kembali Meningkat

Beberapa hari sebelumnya, KCNA melaporkan bahwa Choe dan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, membahas penguatan "kerja sama strategis dan taktis" serta implementasi perjanjian antara kedua pemimpin mereka untuk mempererat hubungan. Pertemuan ini terjadi pada bulan September.

Kunjungan Choe merupakan bagian dari serangkaian pertukaran tingkat tinggi sejak tahun lalu, seiring dengan meningkatnya kritik terhadap peran Korea Utara dalam konflik Ukraina. Tudingan mengenai pengiriman artileri dan rudal oleh Pyongyang ke Rusia telah ditepis oleh kedua negara tersebut.

Korea Utara dan Rusia membantah tuduhan tersebut, termasuk klaim bahwa Pyongyang menerima teknologi canggih dari Moskow sebagai imbalan untuk membantu pengembangan kemampuan militer strategis.

Baca Juga: Kim Jong Un: Korea Selatan adalah Negara yang Paling Memusuhi Kita!

Menurut direktur senior pengendalian senjata Gedung Putih, Pranay Vaddi, pertukaran baru-baru ini antara kedua negara tersebut menciptakan "tingkat kerja sama militer yang belum pernah terjadi sebelumnya."

Vaddi menyatakan pada hari Kamis, "Saya berpikir bahwa sifat ancaman Korea Utara di kawasan dapat mengalami perubahan drastis dalam dekade mendatang sebagai hasil dari kerja sama ini."

Delegasi Choe juga melibatkan Jo Chun Ryong, seorang pejabat tinggi yang mengawasi industri amunisi Korea Utara. Jo Chun Ryong adalah direktur dari Partai Pekerja yang berkuasa dan turut hadir dalam pertemuan dengan Putin.

Baca Juga: Irak Bersiap Menutup Misi Koalisi Internasional Pimpinan AS, Ini Pemicunya

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyebut Korea Utara sebagai "mitra yang sangat penting," dan keduanya berfokus pada pengembangan "hubungan di semua bidang, termasuk di bidang yang sensitif."

Pertemuan antara Choe dan Putin berlangsung pada hari Selasa setelah pembicaraannya dengan Lavrov.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×