kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kim Jong Un: Korea Selatan adalah Negara yang Paling Memusuhi Kita!


Rabu, 10 Januari 2024 / 08:36 WIB
Kim Jong Un: Korea Selatan adalah Negara yang Paling Memusuhi Kita!
ILUSTRASI. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi pabrik amunisi di lokasi yang dirahasiakan dalam gambar yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) pada 10 Januari 2024. KCNA via REUTERS


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, kembali mengawasi pabrik senjata negara awal pekan ini. Di sela-sela kunjungannya, Kim masih sempat melontarkan kecaman terhadap tetangganya, Korea Selatan, karena terus menebar permusuhan.

Kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, pada hari Rabu (10/1) mengabarkan bahwa Kim menyoroti kekurangan dalam produksi amunisi. Kim menyerukan adanya penyesuaian kembali sejalan dengan kepentingan strategis dari produksi senjata utama negara.

Dalam foto yang dirilis KCNA, terlihat Kim secara langsung memantau produksi kendaraan peluncuran rudal jarak pendek.

Menariknya, kunjungan ini dilakukan Kim saat hampir 50 negara mengutuk pengiriman dan penggunaan rudal balistik Korea Utara oleh Rusia untuk menyerang Ukraina.

Baca Juga: Korea Selatan Berencana Luncurkan Dua Satelit Mata-mata Baru Tahun Ini

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un

Pada kesempatan yang sama, Kim mengatakan bahwa sekarang adalah saat yang tepat untuk menyebut tetangganya, Korea Selatan, sebagai negara yang paling memusuhi mereka.

"Sudah waktunya untuk mendefinisikan Korea Selatan sebagai negara yang 'paling bermusuhan' terhadap negara kita," kata Kim, KCNA melaporkan.

Kim menuduh Korea Selatan telah menghasut negara lain sehingga timbul konfrontasi dan penumpukan senjata di wilayahnya. Pernyataan ini sepertinya merujuk pada kehadiran militer AS yang semakin intens di sekitar Korea Selatan.

Merespons kehadiran militer tersebut, Kim awal tahun ini mendesak negaranya untuk meningkatkan kemampuan militer untuk pertahanan diri dan pencegah perang nuklir. 

"Kita sama sekali tidak akan secara sepihak mengadakan peristiwa besar dengan kekuatan luar biasa di semenanjung Korea, namun kami juga tidak berniat menghindari perang," kata Kim.

Baca Juga: Militer Korea Utara Bersiap, Kim Jong Un: Perang Bisa Pecah Kapan Saja

Perang di Semenanjung Korea Tidak Dapat Dihindari

Dalam pidatonya di pertemuan akhir tahun Partai Buruh yang berkuasa, Kim menyalahkan kebijakan AS yang membuat perang semakin dekat.

"Karena tindakan nekat musuh yang menyerang kita, sudah menjadi kenyataan bahwa perang bisa pecah kapan saja di semenanjung Korea," kata Kim.

Kim turut memerintahkan militer Korea Utara untuk menjinakkan seluruh wilayah Korea Selatan, termasuk dengan dengan bom nuklir jika perlu.

AS telah meningkatkan latihan dan mengerahkan lebih banyak aset militer, termasuk kapal selam bersenjata nuklir dan kapal induk besar di dekat semenanjung Korea.

Bagi Kim, hadirnya armada militer AS itu telah sepenuhnya mengubah Korea Selatan menjadi pangkalan militer terdepan dan persenjataan nuklir AS.

Kim menambahkan, dirinya tidak memiliki pilihan selain terus melanjutkan ambisi nuklirnya dan menjalin hubungan lebih dalam dengan negara-negara lain yang berseberangan dengan AS. Untuk saat ini Korea Utara dekat dengan China dan Rusia.


Survei KG Media

Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×