kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menteri Bahlil: Investor yang Investasi di Daerah Wajib Berkolaborasi dengan UMKM


Kamis, 30 Juni 2022 / 19:37 WIB
Menteri Bahlil: Investor yang Investasi di Daerah Wajib Berkolaborasi dengan UMKM
ILUSTRASI. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menegaskan perlu adanya kolaborasi antara investor yang berinvestasi di daerah dengan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menegaskan perlu adanya kolaborasi antara investor yang berinvestasi di daerah dengan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Hal ini diungkapkan Bahlil saat menghadiri peresmian fasilitas produksi PT Smoore Technology Indonesia (STI) yang berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Kamis (30/6).

“Tolong libatkan UMKM dan pengusaha lokal. Beri dukungan ke mereka. Investasi yang baik itu, yang besar mampu mengangkat yang kecil. Jadi tolong kita butuh kerja sama. Kita butuh kolaborasi. Kita butuh lapangan pekerjaan, tapi juga ruang untuk anak-anak daerah agar memanfaatkan secara maksimal untuk menjadi tuan di negeri sendiri,” tegas Bahlil seperti dikutip dari keterangan resminya, Kamis (30/6).

Dalam kesempatan tersebut, Bahlil menyampaikan apresiasinya atas komitmen PT STI dalam merealisasikan rencana investasinya di Indonesia. Adanya investasi dari PT STI ini merupakan manifestasi dalam meningkatkan perekonomian di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Baca Juga: Temui Jokowi, Foxconn Bahas Investasi Kendaraan Listrik

Adapun pabrik tersebut dibangun dengan luas tanah 6 hektare dan merupakan pabrik ke-14 yang dibangun Smoore International, dengan rencana investasi sebesar US$ 80 juta atau Rp 1,12 triliun.

Presiden Direktur PT STI Clayton Shen menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Investasi/BKPM atas fasilitas pembebasan bea masuk atas impor mesin yang diberikan kepada PT STI. Dengan fasilitas tersebut, harapannya PT STI dapat segera berproduksi komersial sesuai dengan yang direncanakan.

“Kami harap investasi ini dapat terealisasi dengan baik dan memberikan manfaat bagi banyak pihak, serta berkontribusi pada pertumbuhan perekonomian nasional, khususnya bagi perekonomian di Kabupaten Malang melalui penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar,” ujar Clayton.

Pendirian pabrik ini bertujuan untuk memenuhi permintaan produk yang meningkat di seluruh dunia, serta strategi untuk perluasan jangka panjang. Selain itu, Smoore International juga berencana menjadikan Indonesia sebagai pusat investasinya di Asia Tenggara.

Smoore International yang berpusat di Kota Shenzen, China ini merupakan salah satu produsen rokok elektrik terbesar di dunia dengan pangsa pasar rokok elektrik global sebesar 18,9%. Pabrik yang akan dibangun di Kabupaten Malang tersebut merupakan produsen alto pods pertama di Indonesia.

Pabrik ini nantinya akan terdiri dari 16 lini produksi alto pods dengan teknologi canggih dan mampu memproduksi 7.200 unit setiap lini per jam dan perkiraan nilai produksi sebesar US$ 860 juta per tahun.

Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi pada triwulan I tahun 2022 di provinsi Jawa Timur menempati peringkat 3 untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yaitu Rp 15,4 Triliun dan peringkat 7 untuk Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar US$ 574,8 Juta.

Baca Juga: Dorong Ekonomi, BKPM Minta Investor Libatkan UKM Lokal



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×