kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Menteri Keuangan G7 Sepakat Sistem Keuangan Global Tangguh, Tapi Tetap Perlu Waspada


Minggu, 14 Mei 2023 / 06:05 WIB
Menteri Keuangan G7 Sepakat Sistem Keuangan Global Tangguh, Tapi Tetap Perlu Waspada
ILUSTRASI. Para menteri keuangan Group of Seven (G7) atau negara kaya sepakat sistem keuangan global cukup tangguh, tetapi tetap perlu diwaspadai.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NIIGATA. Para menteri keuangan Group of Seven (G7) atau negara kaya sepakat sistem keuangan global cukup tangguh, tetapi tetap perlu diwaspadai.

Melansir Reuters, Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki mengatakan pada Sabtu (13/5), para menteri keuangan mengeluarkan pernyataan bersama yang berjanji untuk mengatasi kesenjangan peraturan dalam sistem perbankan. Adapun permasalahan itu muncul baru-baru ini di bank-bank Amerika Serikat (AS) dan Swiss.

Suzuki juga mengatakan, para menteri keuangan G7 sepakat terus bekerja sama dengan otoritas pengawas dan pengatur untuk memantau perkembangan sektor keuangan.

"Kami menegaskan kembali bahwa sistem keuangan kami tangguh, didukung oleh reformasi peraturan keuangan yang diterapkan setelah krisis keuangan global pada 2008, termasuk peningkatan yang cukup besar dalam tingkat modal dan likuiditas bank, kerangka kerja internasional untuk secara efektif menyelesaikan institusi yang gagal, dan memperkuat kerja sama peraturan dan pengawasan lintas batas," kata dia.

Baca Juga: World Bank: Kebuntuan Batas Utang AS Menambah Masalah Bagi Ekonomi Global

Sementara itu, Menteri Keuangan Inggris Jeremy Hunt mengatakan para menteri keuangan G7 di Jepang telah melakukan diskusi yang sangat jujur dan terbuka mengenai tantangan-tantangan yang akan dihadapi ke depannya, termasuk soal regulasi perbankan.

Jeremy bilang, Inggris percaya bahwa struktur regulasi telah berfungsi sebagaimana mestinya dan mencegah masalah yang jauh lebih buruk. Namun, dia menyebut tetap ada pelajaran yang dapat dipetik dari permasalahan yang ada, termasuk soal transfer digital telah mempercepat laju penarikan deposito.

Dia juga memuji kerja cepat Inggris untuk memfasilitasi penjualan Silicon Valley Bank (SVB) cabang Inggris ke HSBC. Menurutnya, upaya itu menjadi suatu langkah penting yang melindungi deposito.

Di sisi lain, Suzuki juga mengatakan pada konferensi pers bahwa topik pagu utang AS muncul selama pertemuan makan malam yang membahas tentang ekonomi global.

Baca Juga: Yellen Sebut Anggota G7 Prihatin Soal Pemaksaan Hubungan Ekonomi yang Dilakukan China



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×