kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.933.000   17.000   0,89%
  • USD/IDR 16.378   49,00   0,30%
  • IDX 7.859   -31,86   -0,40%
  • KOMPAS100 1.103   -7,60   -0,68%
  • LQ45 822   -6,76   -0,82%
  • ISSI 265   -0,92   -0,35%
  • IDX30 425   -3,33   -0,78%
  • IDXHIDIV20 494   -1,99   -0,40%
  • IDX80 124   -0,75   -0,60%
  • IDXV30 131   0,35   0,27%
  • IDXQ30 138   -0,83   -0,60%

Menteri Keuangan Jepang Waspadai Pelemahan Yen, Sebut Pergerakan Valas Tidak Wajar


Jumat, 01 Agustus 2025 / 09:31 WIB
Menteri Keuangan Jepang Waspadai Pelemahan Yen, Sebut Pergerakan Valas Tidak Wajar
ILUSTRASI. Pemerintah Jepang menyatakan keprihatinannya atas pelemahan tajam nilai tukar yen terhadap dolar AS. ( The Yomiuri Shimbun )


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Pemerintah Jepang menyatakan keprihatinannya atas pelemahan tajam nilai tukar yen terhadap dolar AS.

Menteri Keuangan Jepang Katsunobu Kato, mengatakan otoritas keuangan "terkejut" dengan volatilitas nilai tukar baru-baru ini, yang sebagian besar dipicu oleh aksi spekulan.

Baca Juga: Dolar Perkasa Usai Trump Naikkan Tarif, Yen Terperosok ke Level Terendah Empat Bulan

“Seperti yang selalu kami tekankan, stabilitas nilai tukar yang mencerminkan fundamental ekonomi sangat penting. Kami sangat waspada terhadap pergerakan mata uang, termasuk yang didorong oleh spekulasi,” ujar Kato dalam konferensi pers pada Jumat (1/8/2025).

Yen Jepang jatuh ke level 150,89 per dolar AS, posisi terendah sejak 28 Maret 2025.

Pernyataan Kato muncul setelah Gubernur Bank of Japan (BoJ) Kazuo Ueda sehari sebelumnya menyampaikan bahwa nilai tukar saat ini tidak akan berdampak signifikan terhadap proyeksi inflasi jangka pendek.

Baca Juga: Rupiah Dibuka Melemah ke Rp 16.515 Per Dolar AS pada Hari Ini 1 Agustus 2025

Pernyataan ini diartikan pelaku pasar sebagai sinyal bahwa bank sentral masih menoleransi pelemahan yen untuk saat ini.

Pelemahan yen terjadi di tengah menguatnya dolar AS setelah Presiden Donald Trump menetapkan tarif impor baru terhadap sejumlah mitra dagang utama, memicu lonjakan permintaan terhadap greenback.


Tag


TERBARU

[X]
×