Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Menteri perdagangan Jepang mengatakan bahwa ia telah meminta Amerika Serikat untuk tidak mengenakan tarif perdagangan pada negaranya. Tetapi, ia tidak memperoleh jaminan apa pun bahwa Jepang akan dibebaskan, termasuk dari bea masuk baja dan aluminium sebesar 25% yang akan dimulai pada hari Rabu.
"Kami sepakat untuk melanjutkan konsultasi erat dengan pemerintah AS dan mengadakan diskusi di tingkat kerja sesegera mungkin," kata Yoji Muto di Washington D.C. pada Senin (10/3) setelah pertemuan dengan Menteri Perdagangan Howard Lutnick, Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer, dan penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett seperti dikutip Reuters, Selasa (11/3).
Dalam upaya untuk membujuk Presiden Donald Trump agar membebaskan Jepang dari tarif mobil dan produk lainnya, Muto dan pejabat senior Jepang lainnya memuji Jepang sebagai mitra ekonomi dekat yang telah banyak berinvestasi dalam ekonomi AS dan menciptakan jutaan lapangan kerja.
Baca Juga: Perdana Menteri Jepang: Tarif Dagang AS Mempersulit Investasi
Menurut perintah eksekutif yang ditandatangani Trump bulan lalu, tarif baru 25% untuk impor baja dan aluminium ke Amerika Serikat akan mulai berlaku pada 12 Maret.
"Kami tidak menerima tanggapan bahwa Jepang akan dibebaskan," kata Muto.
Ia menambahkan bahwa Amerika Serikat telah mengakui kontribusi perusahaan Jepang terhadap ekonominya, tetapi ia menolak untuk menguraikan lebih lanjut tentang sikap mitranya.
"Kami perlu terus menegaskan pandangan kami," katanya.
Dalam pembicaraan dengan mitranya di AS, Muto mengatakan mereka juga membahas pembelian lebih banyak gas alam cair (LNG) AS oleh Jepang, proyek jaringan pipa gas di Alaska, dan tawaran Nippon Steel untuk membeli U.S. Steel.