kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Menteri Pertanian Jepang Mundur Setelah Ketahuan Meremehkan Krisis Beras


Rabu, 21 Mei 2025 / 11:24 WIB
Menteri Pertanian Jepang Mundur Setelah Ketahuan Meremehkan Krisis Beras
ILUSTRASI. Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang Taku Eto berbicara kepada media setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Shigeru Ishiba terkait komentar kontroversialnya tentang penerimaan beras dari para pendukungnya, di kediaman resmi Ishiba di Tokyo, Jepang, 19 Mei 2025. (Kyodo/via REUTERS)


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Menteri Pertanian Jepang, Taku Eto, menyatakan mundur dari jabatannya pada hari Rabu (21/5) setelah gagal mengatasi krisis beras dan mengeluarkan komentar tidak pantas di hadapan publik terkait masalah tersebut.

Eto telah menjadi sasaran hujatan publik sejak media merilis komentar tak pantas dari mulut sang menteri.

Dalam sebuah pesta pengumpulan dana politik hari Minggu (18/5), Eto mengatakan bahwa dirinya tidak pernah harus membeli beras karena sudah mendapatkannya dari para pendukungnya.

Baca Juga: Xi Jinping Siap Berbagi Tips Pengentasan Kemiskinan kepada Negara Anggota SCO

Ironisnya, pernyataan itu keluar di tengah lonjakan harga beras dan bahan makanan pokok lainnya.

Komentar tersebut memicu kecaman keras dari anggota partai oposisi dan anggota parlemen koalisi yang berkuasa, yang sangat berpotensi menggoyang kekuasaan Perdana Menteri Shigeru Ishiba.

Eto akhirnya mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Menteri Pertanian karena merasa bersalah telah mengeluarkan komentar tidak pantas di tengah krisis.

"Saya membuat pernyataan yang sangat tidak pantas ketika rakyat sedang menderita karena harga beras yang melambung tinggi," kata Eto di hadapan wartawan setelah menyerahkan pengunduran dirinya di kantor perdana menteri hari Rabu, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Raja Salman Undang 1.000 Warga Palestina untuk Melaksanakan Ibadah Haji Tahun Ini

Harga beras di Jepang naik hingga dua kali lipa dari tahun lalu dan menembus level tertinggi. Pemerintah telah mengambil langkah-langkah sejak Maret untuk mengendalikan harga, namun belum membuahkan hasil.

Eto adalah menteri pertama yang mengundurkan diri dari kabinet Ishiba, yang baru mulai bekerja pada Oktober 2025.

Melansir NHK, Perdana Menteri Shigeru Ishiba akan menunjuk mantan Menteri Lingkungan Hidup Shinjiro Koizumi untuk menggantikan Eto di kantor Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang.

Tonton: Starbucks Hadapi Ancaman Baru dari Pesaing Asal China, Namanya Luckin Coffee

Selanjutnya: Saham Big Banks Kompak Menguat Jelang Pengumuman BI Rate

Menarik Dibaca: Hujan Petir di Daerah Ini, Pantau Prakiraan Cuaca Besok (22/5) di Jawa Tengah




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×