Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Menteri Pertanian Jepang, Taku Eto, menyatakan mundur dari jabatannya pada hari Rabu (21/5) setelah gagal mengatasi krisis beras dan mengeluarkan komentar tidak pantas di hadapan publik terkait masalah tersebut.
Eto telah menjadi sasaran hujatan publik sejak media merilis komentar tak pantas dari mulut sang menteri.
Dalam sebuah pesta pengumpulan dana politik hari Minggu (18/5), Eto mengatakan bahwa dirinya tidak pernah harus membeli beras karena sudah mendapatkannya dari para pendukungnya.
Baca Juga: Xi Jinping Siap Berbagi Tips Pengentasan Kemiskinan kepada Negara Anggota SCO
Ironisnya, pernyataan itu keluar di tengah lonjakan harga beras dan bahan makanan pokok lainnya.
Komentar tersebut memicu kecaman keras dari anggota partai oposisi dan anggota parlemen koalisi yang berkuasa, yang sangat berpotensi menggoyang kekuasaan Perdana Menteri Shigeru Ishiba.
Eto akhirnya mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Menteri Pertanian karena merasa bersalah telah mengeluarkan komentar tidak pantas di tengah krisis.
"Saya membuat pernyataan yang sangat tidak pantas ketika rakyat sedang menderita karena harga beras yang melambung tinggi," kata Eto di hadapan wartawan setelah menyerahkan pengunduran dirinya di kantor perdana menteri hari Rabu, seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Raja Salman Undang 1.000 Warga Palestina untuk Melaksanakan Ibadah Haji Tahun Ini
Harga beras di Jepang naik hingga dua kali lipa dari tahun lalu dan menembus level tertinggi. Pemerintah telah mengambil langkah-langkah sejak Maret untuk mengendalikan harga, namun belum membuahkan hasil.
Eto adalah menteri pertama yang mengundurkan diri dari kabinet Ishiba, yang baru mulai bekerja pada Oktober 2025.
Melansir NHK, Perdana Menteri Shigeru Ishiba akan menunjuk mantan Menteri Lingkungan Hidup Shinjiro Koizumi untuk menggantikan Eto di kantor Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang.
Tonton: Starbucks Hadapi Ancaman Baru dari Pesaing Asal China, Namanya Luckin Coffee