kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menyadari Ancaman Rusia, Uni Eropa Susun Aturan Baru untuk Memperkuat Diri


Selasa, 22 Maret 2022 / 11:53 WIB
Menyadari Ancaman Rusia, Uni Eropa Susun Aturan Baru untuk Memperkuat Diri
ILUSTRASI. Bendera Uni Eropa


Sumber: The Straits Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Uni Eropa pada hari Senin (21/3) menyetujui rancangan strategi pertahanan baru yang akan membuat blok ini memiliki kemampuan bertindak lebih baik secara militer. Salah satu hal yang disetujui adalah pembentukan pasukan reaksi cepat beranggotakan 5.000 tentara.

Rencana tersebut sebenarnya sudah dibahas selama dua tahun terakhir. Kali ini para pemimpin negara Eropa akhirnya memiliki suara yang bulat menyusul adanya ancaman nyata dari Rusia.

"Ini bukan jawaban untuk perang Ukraina, tetapi ini adalah bagian dari jawaban itu," kata Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borell, seperti dikutip The Straits Times.

Baca Juga: Biden Yakin Rusia Masih Mempertimbangkan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina

Borell mengatakan bahwa para pemimpin negara bekerja lebih keras di saat-saat terakhir sebelum strategi pertahanan baru disetujui. Ia menyebut mayoritas negara menyadari Eropa akan menghadapi tantangan yang begitu besar.

Para pemimpin Uni Eropa menggambarkan serangan Rusia di Ukraina sebagai peringatan agar 27 anggotanya mengambil pendekatan yang lebih tegas terhadap keamanan mereka.

Pembentukan pasukan reaksi cepat

Dalam pernyataan resminya, Uni Eropa menegaskan bahwa strategi baru ini dirancang untuk menjadikan blok tersebut sebagai penyedia keamanan yang lebih kuat dan lebih mampu.

"Lingkungan keamanan yang lebih tidak bersahabat mengharuskan kita untuk membuat lompatan kuantum ke depan dan meningkatkan kapasitas dan kemauan kita untuk bertindak, memperkuat ketahanan kita, dan berinvestasi lebih banyak dan lebih baik dalam kemampuan pertahanan kita," ungkap Uni Eropa.

Baca Juga: Slovakia Mulai Terima Sistem Pertahanan Udara Patriot dari NATO, Siap Bantu Ukraina




TERBARU

[X]
×