kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menyedihkan, pencuri gondol 6.000 masker bedah dari rumahsakit di Jepang


Selasa, 18 Februari 2020 / 17:33 WIB
Menyedihkan, pencuri gondol 6.000 masker bedah dari rumahsakit di Jepang
ILUSTRASI. Wisatawan yang mengenakan kimono dan masker mengunjungi Kuil Sensoji di Distrik Asakusa, Tokyo, Jepang, 18 Februari 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - KOBE. Di tengah stok yang menipis dan harga yang melambung tinggi menyusul wabah virus corona, pencuri menggondol 6.000 masker bedah dari sebuah rumahsakit di Jepang.

Seorang pejabat Rumahsakit Palang Merah Jepang di Kota Kobe, Selasa (18/2), mengatakan, empat kardus berisi 6.000 masker bedah hilang dari fasilitas penyimpanan yang terkunci.

"Kami masih memiliki banyak masker, cukup untuk melanjutkan operasi harian kami di rumahsakit, tetapi (pencurian) ini sangat menyedihkan," kata pejabat itu kepada AFP seperti dikutip Channelnewsasia.com.

Baca Juga: WHO: 80% pasien terinfeksi virus corona hanya menderita penyakit ringan

Kepolisian Jepang sudah melakukan penyelidikan, karena mereka mencurigai para pencuri berniat untuk menjual kembali masker hasil curian tersebut.

Stok masker sudah ludes terjual di banyak toko obat lantaran jumlah kasus positif infeksi Covid-19 meningkat di Jepang, salah satu negara yang paling terkena dampak setelah China.

Kecemasan publik negeri matahari terbit bertambah seiring ratusan orang yang terjangkit virus mematikan itu di atas kapal pesiar Diamond Princess yang tengah menjalani karantina di Jepang.

Baca Juga: Moody's: Pertumbuhan ekonomi China hanya 5,2% akibat virus corona

Pencurian masker itu terjadi setelah orang-orang yang membawa pisau menodong seorang pengemudi truk logistik dan mengambil ratusan tisu toilet di Hong Kong, Senin (17/2). Wabah Covid-19 telah memicu panic buying masker, sanitiser tangan, dan tisu toilet.

Aplikasi flea market Jepang, Mercari, meminta para pengguna untuk berjualan masker dengan harga yang wajar. Permintaan ini menyusul banderol harga sekotak berisi 65 masker lebih dari 50.000 yen (US$ 456).

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan kepada wartawan pekan lalu, Pemerintah Jepang sudah "sangat memohon" kepada produsen masker untuk meningkatkan produksi.




TERBARU

[X]
×