kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Merintis bisnis baru, merangkul mitra lama (2)


Rabu, 10 Agustus 2016 / 14:27 WIB
Merintis bisnis baru, merangkul mitra lama (2)


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tri Adi

Mendirikan perusahaan investasi baru tentu memerlukan banyak perjuangan. Berbekal kepiawaian mengelola aset selama bekerja di bisnis perbankan, Leon Black sukses mendirikan perusahaan investasi bertajuk Apollo Global Management (AGM). Dalam perjalanannya, Black banyak merekrut teman-teman lamanya yang pernah bekerja di kantor yang sama, yakni Drexel Burnham Lambert Incorporated. Selain andal, Black butuh SDM yang sudah mengenal karakter dirinya.

Sejak muda, Leon Black punya cita-cita yang tinggi, yakni ingin kaya raya layaknya investor kondang dunia, Warren Buffett. Berkat kepiawaiannya, pria penyandang gelar master of business administration (MBA) Harvard University itu pun bisa mewujudkan mimpinya menjadi miliarder dunia. Kini ia memiliki kekayaan senilai US$ 5 miliar berdasarkan catatan Forbes.

Sama seperti idolanya, Buffett, Black piawai mengelola perusahaan investasi yang terbukti menjadi mesin uang baginya. Perusahaan investasi tersebut bernama Apollo Global Management (AGM) yang dia dirikan bersama sejumlah rekannya tahun 1990 silam. Setelah 24 tahun berselang, aset AGM kini tercatat berjumlah US$ 22,9 miliar.

AGM sebagai perusahaan investasi, tumbuh berkat aksi ambil untung dari pembelian saham-saham perusahaan. Sejumlah produk andalan AGM juga memupuk nilai aset perusahaan ini. Antara lain private equity funds, credit funds, real estate funds, hingga venture capital. AGM melebarkan sayap dengan menjangkau investor tak hanya di kawasan Amerika Serikat (AS) saja, namun juga sampai ke London, Frankfurt, Luksemburg, Singapore, Hongkong dan Mumbai.

Kala pertama kali mendirikan AGM tahun 1990, Black merangkul seorang pengacara bernama Craig Cogut yang sempat bekerja di perusahaan tempat awal Black bekerja, yakni Drexel Burnham Lambert Incorporated. Black sendiri telah menghabiskan waktu selama 13 tahun bekerja di Drexel.

Selain Cogut, Black juga merekrut mantan kepala keuangan Drexel, Arthur Bilger. Di sini terlihat, upaya Black merangkul kembali rekan-rekan ditempat kerja lamanya. Seperti pernah diberitakan wealthx, Black memilih orang-orang tersebut dengan alasan memerlukan pekerja yang sudah berpengalaman di bidang brokerage (broker). Selain berpengalaman, orang-orang tersebut memiliki kedekatan dan bisa mengenal karakter Black.

Perjalanan karier Black membangun usaha baru di bisnis private equity terbilang mulus. Pengalamannya sebagai bankir selama bertahun-tahun terbayar dengan kemajuan pesat bisnis Apollo Global Management.

Situs resmi AGM melansir, kurang dari enam bulan pertama sejak berdiri, AGM berhasil mendapatkan dana dari investor sedikitnya US$ 400 juta. Salah satu pendonornya Michael Milken yang melihat ketangguhan dan profesionalitas sosok Black semasa masih di Drexel.

Black mengakui merasa sangat bersyukur dengan pengalaman dan ilmu yang ia peroleh sebagai seorang bankir. Dari pekerjaan sebelumnya sebagai bankir, Black banyak sekali mendapat rekanan bagi bisnis barunya.

Salah satu transaksi terbesar yang pernah dicetak Black bersama AGM, kala AGM membeli obligasi Executive Life Insurance Company. Obligasi ini kemudian sukses dijual kembali dengan harga tinggi dan mendatangkan cuan berlimpah bagi AGM. Seiring cerita sukses tersebut, bisnis AGM pun kian menggeliat.

Belum lengkap kesuksesan Black tanpa ditempa berbagai kasus. Semisal kasus pembelian obligasi Executive Life Insurance yang dinilai ilegal 10 tahun kemudian oleh seorang jaksa agung AS bernama Bill Lockyer. Jaksa tersebut menuntut AGM dan Black karena dinilai melakukan tindak kejahatan. Meski pada akhirnya, kasus tersebut bisa diselesaikan sang miliarder.

Perlu dicatat, Black juga telah lebih awal melakukan diversifikasi usaha di tahun 1993 dengan mendirikan Apollo Real Estate Adviser (AREA), anak usaha dari AGM yang berbisnis properti. Perusahaan ini didirikan menggandeng William Mack untuk mencari peluang di sektor perumahan.      

(Bersambung)




TERBARU

[X]
×