Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tri Adi
KONTAN.CO.ID - Usia muda Emanuele Saputo diisi oleh kerja keras. Pada usia 15 tahun, Saputo meyakinkan ayahnya untuk menjalankan bisnis pembuatan keju di Kanada. Sebelumnya di negara asalnya Italia, ayahnya adalah seorang pembuat keju yang cukup dikenal. Berawal dari alat sederhana dan sebuah sepeda untuk modal usaha, merek Saputo lahir di tahun 1954. Bisnis keju Saputo berkembang sedikit demi sedikit hingga menjadi perusahaan besar yang rajin akuisisi.
Titik balik karier Emanuele Saputo bermula saat dirinya masih berusia remaja. Kala itu, ayahnya sudah terlebih dahulu merantau dari negara asal di Sisilia, Italia ke Kanada pada tahun 1950-an.
Saputo bersama dengan ibu dan lima saudara ikut menyusul ayah pindah ke Kanada setelah dua tahun. Pria yang akrab disapa Lino ini pertama kali menginjakkan Kanada pada usia 15 tahun. Meski cukup sulit baginya beradaptasi di lingkungan baru pada awalnya, Lino bisa merasa betah di negara asing yang menjadi tempat tinggal barunya.
Sebagai keluarga imigran, Lino dan keluarganya hidup dalam kesederhanaan. Sang ayah, Giuseppe Saputo, adalah pembuat keju di negara asalnya di Italia. Pada tahun 1954 silam, Lino meyakinkan ayahnya untuk memulai usaha pembuatan keju dari nol lagi di Kanada.
Bermodalkan uang US$ 500, Lino memulai bisnis pembuatan keju dengan membeli peralatan pembuatan keju sederhana dan sebuah sepeda untuk mengantar produk ke konsumen dengan merek Saputo.
Lewat layanan yang sederhana itu, bisnis Saputo mulai berkembang sedikit demi sedikit. Pelanggannya bertumbuh dari hari ke hari. Modal cuan yang diperoleh perusahaan penghasil keju ini pun mulai perlahan terkumpul. Pada tahun 1957, Saputo mulai mengembangkan bisnisnya dengan membangun pabrik produksi keju di wilayah Montreal Saint-Michel, Kanada.
Pada tahun 1960 bisnis Saputo kian berkembang. Asal tahu saja, tahun 1960 adalah masa-masa makanan asal Italia yaitu piza mulai tenar di kawasan Amerika dan sekitarnya. Berkat popularitas piza yang sedang meledak, permintaan akan keju kepada keluarga Saputo perlahan naik, terutama jenis keju mozarela.
Lewat produksi keju yang sudah mulai banyak itu, tahun 1970 Saputo mulai membuat beberapa wilayah di Kanada untuk dijadikan sentra produksi keju.
Seiring dengan semakin besarnya permintaan keju, Saputo pun telah berhasil menjajaki posisi pertama sebagai perusahaan produksi keju mozarela terbesar di Kanada pada tahun 1980. Pada tahun 1988 Saputo kembali melakukan ekspansi usaha setelah bisnisnya cukup berkembang di di Kanada. Saputo memberanikan diri membeli dua pabrik keju di Amerika Serikat (AS).
Bukan hanya itu, di tahun 1990 perusahaannya kembali melakukan akuisisi sejumlah perusahaan untuk melakukan pengembangan produk dan perluasan wilayah. Perusahaan kejunya yang kian besar membuat Saputo memutuskan mencatatkan saham perusahaan di bursa saham pada tahun 1997. Modal perusahaan pun melonjak lebih dari tiga kali setelah mengakuisisi Stella Foods, produsen keju asal Amerika.
Selain sukses mengakuisisi Stella Foods, Saputo kembali melakukan sejumlah ekspansi dengan membeli beberapa perusahaan keju lain. Pada 2001, Saputo mengakuisisi Dairyworld Foods, cabang produksi dan pemasaran dari Agrifoods International Cooperative Ltd, yang mencakup bisnis susu dan keju bermerek Amstrong. Nilai akuisisi Dairyworld ini senilai C$ 407 juta.
Agrifoods International merupakan hasil serangkaian merger antara perusahaan susu di Kanada Barat. Adapun merek keju Armstrong sebelumnya dimiliki oleh pembuat keju independen yang diakuisisi oleh Dairyworld pada tahun 1997.
Setelah memperoleh merek Amstrong, dia menutup pabrik pembuatan Armstrong dan menyatukan produksi di pabriknya. Pada 2003, Saputo terus mengakuisisi perusahaan ke Amerika dan ekspansi ke Argentina dengan mengakuisisi Molfino Hermanos SA.
(Bersambung)
