kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Meski Aktivitas Pabrik Tumbuh, Produksi dan Permintaan Ekspor Korea Selatan Menyusut


Senin, 03 Januari 2022 / 10:58 WIB
Meski Aktivitas Pabrik Tumbuh, Produksi dan Permintaan Ekspor Korea Selatan Menyusut
ILUSTRASI. Aktivitas di pabrik-pabrik Korea Selatan berkembang pada laju tercepat dalam tiga bulan pada Desember.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Aktivitas di pabrik-pabrik Korea Selatan berkembang pada laju tercepat dalam tiga bulan pada Desember. Namun, ekonomi negara tersebut masih berjuang untuk mengumpulkan momentum karena meningkatnya kasus virus corona global dan kendala pasokan yang berkelanjutan membebani produksi dan permintaan luar negeri.

Mengutip Reuters, Senin (3/1), indeks manajer pembelian (PMI) IHS Markit untuk bulan terakhir tahun 2021 naik menjadi 51,9 dari 50,9 pada November, tetap di atas ambang 50 yang menunjukkan ekspansi aktivitas selama 15 bulan berturut-turut.

Survei menunjukkan produksi terus menyusut karena kendala rantai pasokan, dengan perusahaan menghadapi kekurangan cip semikonduktor dan permintaan yang lemah, meskipun lajunya paling ringan dalam tiga bulan.

"Data survei menunjukkan pesanan ekspor baru turun untuk pertama kalinya sejak September 2020, yang oleh perusahaan dikaitkan dengan meningkatnya kasus Covid-19 secara global, kemacetan di pelabuhan, dan kurangnya kontainer pengiriman yang tersedia," kata Joe Hayes, ekonom senior di IHS Markit.

Baca Juga: IHS Markit: PMI Manufaktur Indonesia Desember turun ke 53,5

Produsen terus menghadapi tekanan biaya yang akut, terutama dalam harga minyak, gas alam, bijih, dan elektronik, yang membuat mereka membebankan biaya yang lebih tinggi kepada klien. Namun, perusahaan tetap optimis selama tahun mendatang bahwa tekanan rantai pasokan akan berkurang karena kondisi ekonomi global membaik dan harapan untuk pengembangan produk baru.

Itu menyebabkan peningkatan dalam perekrutan, setelah dua bulan berturut-turut kehilangan pekerjaan, dengan tingkat pertumbuhan yang meningkat ke level tertinggi enam bulan. Namun, ekonom mengatakan kekurangan pasokan perlu menunjukkan peningkatan yang signifikan bagi manufaktur untuk membuat perubahan haluan yang solid.

"Mengingat keunggulan Korea Selatan dalam industri otomotif dan elektronik, perbaikan substansial dalam rantai pasokan global akan diperlukan sebelum kita melihat percepatan yang berarti dalam pertumbuhan manufaktur," pungkas Hayes.

Baca Juga: Menengok Prospek Saham Big Cap pada Tahun 2022



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×