CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.364.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.757   28,00   0,17%
  • IDX 8.420   13,34   0,16%
  • KOMPAS100 1.164   -0,44   -0,04%
  • LQ45 848   -0,95   -0,11%
  • ISSI 294   0,44   0,15%
  • IDX30 442   -0,63   -0,14%
  • IDXHIDIV20 514   -0,01   0,00%
  • IDX80 131   0,01   0,01%
  • IDXV30 135   -0,15   -0,11%
  • IDXQ30 142   -0,01   -0,01%

Meta Mulai Nonaktifkan Akun IG dan Facebook Remaja Australia di Bawah 16 Tahun


Kamis, 20 November 2025 / 17:21 WIB
Meta Mulai Nonaktifkan Akun IG dan Facebook Remaja Australia di Bawah 16 Tahun
ILUSTRASI. Meta mulai menonaktifkan akun Instagram/Facebook remaja Australia di bawah 16 tahun mulai 4 Des, seiring UU larangan berlaku. Ini dampaknya.


Sumber: TheIndependent.co.uk | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Meta mengumumkan akan mulai menonaktifkan akun Instagram dan Facebook milik pengguna Australia berusia di bawah 16 tahun mulai 4 Desember, satu minggu sebelum undang-undang larangan media sosial bagi remaja resmi berlaku pada 10 Desember.

Sebelumnya, Meta menyatakan akan membatasi akses akun pengguna di bawah 16 tahun tepat saat undang-undang mulai berlaku, namun kini perusahaan mempercepat langkah tersebut.

Dengan waktu tinggal dua minggu sebelum aturan diberlakukan, remaja di Australia mulai menerima notifikasi untuk menyimpan data mereka sebelum akses ke akun dihentikan.

Baca Juga: Instagram Terapkan Sistem Rating PG-13 untuk Akun Remaja

“Bagi seluruh pengguna berusia 15 tahun ke bawah, kami memahami betapa pentingnya kenangan, hubungan, dan konten di akun Anda,” ujar Mia Garlick, Direktur Kebijakan Regional Meta.

Garlick menambahkan bahwa pengguna akan dapat mengakses kembali akun mereka setelah berusia 16 tahun, dan seluruh konten mereka akan tetap tersedia seperti semula.

Pendekatan “Data Minimization” dan Verifikasi Usia

Meta mengadopsi pendekatan data minimization, yaitu hanya meminta informasi tambahan jika perusahaan meragukan usia yang diklaim pengguna. Mulai Kamis, pengguna akan menerima pemberitahuan dalam aplikasi, pesan teks, dan email sebelum akun mereka dinonaktifkan.

Menurut Meta, seluruh akun pengguna di bawah 16 tahun akan dihapus aksesnya paling lambat 10 Desember.

Regulator internet Australia memperkirakan terdapat sekitar 150.000 pengguna Facebook dan 350.000 pengguna Instagram berusia 13–15 tahun di negara tersebut.

Baca Juga: Batasi Anak Akses Medsos, Meta Terapkan Verifikasi Usia Pakai Video Selfie

“Meski kami berupaya keras menghapus semua pengguna di bawah 16 tahun pada 10 Desember, kepatuhan terhadap undang-undang ini akan menjadi proses berlapis dan berlangsung terus-menerus,” kata Antigone Davis, Kepala Keamanan Global Meta.

Aturan Baru: Upaya Terbesar Pemerintah Lindungi Remaja dari Risiko Online

Kebijakan ini selaras dengan salah satu upaya paling komprehensif pemerintah mana pun dalam mengatur akses media sosial bagi anak di bawah umur.

Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan penggunaan media sosial harian di kalangan remaja Australia meningkat drastis dari 26% menjadi 85% dalam empat tahun, sementara partisipasi pada aktivitas “kaya manfaat” seperti olahraga, membaca, musik, dan seni menurun tajam.

Peneliti berharap larangan ini dapat mendorong remaja untuk lebih banyak berinteraksi di dunia nyata.

“Jika kita ingin mendukung kesejahteraan remaja, kita perlu membantu mereka menyeimbangkan kembali waktu—mendorong mereka kembali ke aktivitas dunia nyata yang membangun keterampilan, kepercayaan diri, dan koneksi sosial,” kata Dot Dumuid, ahli epidemiologi perilaku dari University of South Australia.

Namun sejumlah pakar masih meragukan bagaimana aturan ini dapat ditegakkan secara efektif. Undang-undang baru Australia mewajibkan platform media sosial untuk mengambil “langkah-langkah wajar” guna memblokir pengguna di bawah 16 tahun membuat akun.

Baca Juga: Australia dan YouTube Berselisih soal Larangan Medsos Anak di Bawah 16 Tahun

Platform yang melanggar aturan dapat dikenai denda hingga US$32,09 juta (A$49,5 juta).

Tantangan Verifikasi Usia dan Kekhawatiran Privasi

Menurut para ahli, mekanisme verifikasi usia masih menjadi tantangan besar, dengan banyak orang tua dan pengguna muda skeptis terhadap efektivitas dan implikasi privasinya.

“Meski ada dukungan luas untuk verifikasi usia, riset kami menunjukkan remaja dan orang tua meragukan efektivitasnya dan khawatir soal privasi serta keamanan data,” kata Catherine Page Jeffery, pakar penggunaan media digital dari University of Sydney.

Meta mengakui akan ada margin of error dalam menentukan usia pengguna secara online.

“Kami percaya diperlukan pendekatan yang lebih baik: sistem verifikasi usia di tingkat OS atau toko aplikasi yang lebih akurat dan menjaga privasi,” ujar Davis.

Ia menambahkan bahwa pendekatan tersebut, dipadukan dengan upaya Meta dalam verifikasi usia berkelanjutan dan fitur Teen Accounts, dapat memberikan perlindungan lebih komprehensif bagi remaja di dunia maya.

Selanjutnya: Kemenkeu Masih Kaji Soal Keputusan Kenaikan Gaji ASN pada 2026

Menarik Dibaca: Cegah Stunting Lewat Konsumsi Telur




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×