kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Milane Frantz: Ingin bisnis petrokimia terbesar (3


Kamis, 26 November 2015 / 14:46 WIB
Milane Frantz: Ingin bisnis petrokimia terbesar (3


Reporter: Dina Farisah | Editor: Tri Adi

Mengawali karier di bisnis pipa minyak gas serta petrokimia di usia setengah baya tidak membuat Milane Frantz gagap. Anak perempuan mendiang Dan Duncan ini justru piawai dan gesit menjalankan bisnis yang baru digeluti selama lima tahun belakangan ini. Dia bersama kakaknya Randa William bahkan berambisi membawa lini bisnis Enterprise Product Company yang bergerak di bidang petrokimia menjadi perusahaan terbesar di dunia.

Sebagai pewaris bisnis sang ayah, Milane Frantz memang terbilang terlambat memasuki dunia bisnis secara riil. Sebelumnya ia tidak terlibat dalam mengelola Enterprise Product Company. Tapi, sejak Dan Duncan wafat pada 2010, Frantz mau tidak mau harus ikut terjun mengelola perusahaan yang bergerak di bisnis pipa minyak gas serta petrokimia itu. Frantz merintis karier saat usianya menginjak kepala empat.

Meski minim pengalaman, Frantz terbilang lihai mengelola perusahaan. Mengemban jabatan sebagai Vice President Investments Division Enterprise Product Company, banyak hal yang telah ia lakukan. Pada perusahaan yang bergerak di sektor energi, Frantz juga bertanggungjawab menggarap bisnis petrokimia.

Di bisnis tersebut, Frantz memegang peran kunci. Perempuan kelahiran tahun 1970 itu bertanggung jawab pada persediaan infrastruktur, bahan baku industri serta hasil produk olahan. Selain itu, Frantz juga harus memiliki visi untuk meningkatkan kapasitas produksi dan menggenjot kinerja.

Pada unit propilena, salah satu produk industri petrokimia, Enterprise beroperasi di Mont Belvieu, Texas dan Baton Rouge, Louisiana. Unit ini tercatat memiliki kapasitas total sebesar 110.000 barel per hari.

Agar tetap tumbuh, lini usaha petrokimia mengembangkan bisnis secara anorganik yakni menjalin kemitraan dengan beberapa perusahaan untuk menghasilkan tambahan produksi. Sementara secara organik, Frantz mendorong pembangunan infrastruktur. Ekspansi bisnis pun terus dilakukan secara konsisten.

Enterprise Products berambisi membangun salah satu unit propana dehidrogenasi (PDH) terbesar di dunia. Unit ini diperkirakan membutuhkan pasokan propana sebanyak 35.000 barel per hari. Unit ini berpotensi menghasilkan pendapatan £ 1,65 miliar per tahun dari polimer kelas propilena. Ekspansi ini bertujuan mengimbangi penurunan produksi propilena akibat peralihan bahan baku dari minyak mentah menuju gas alam cair yang lebih murah.

Lini bisnis pipa yang untuk jaringan distribusi bensin dan LPG ke konsumen di Midwest dan Timur Laut juga dikembangkan.  Frantz bersama kakak perempuannya, Randa Duncan Williams yang menjabat sebagai Chief Executive Officer di Enterprise Product terus mengembangkan bisnis ini. Kini perusahaan tersebut memiliki 5.176 mil pipa. Selain itu, mereka memiliki kemitraan berupa 13 terminal penyimpanan minyak dengan kapasitas 20 juta barel.

Selain bergelut di bisnis pipa minyak, gas dan petrokimia, duo bersaudara Frantz dan Randa Williams juga terjun langsung mengawasi perusahaan investasi, EPCO Investments LLC. Perusahaan ini merupakan pemilik mayoritas Enterprise. Sama halnya dengan Enterprise, EPCO dikenal sebagai perusahaan publik terbesar kedua di Amerika Serikat yang bergerak bidang energi.

EPCO Investments LLC berdiri di Texas pada 2008. Di perusahaan ini, Frantz sebagai Vice President. Sementara kakaknya menjadi President and Chief Executive Officer. Namun, kondisi bisnis sepertinya tidak selalu berpihak pada Frantz dan saudara kandungnya. Harga minyak yang terus menurun membuat kinerja Enterprise Product ikut tergerus.

Dalam sembilan bulan di tahun ini, pendapatan perusahaan yang sudah digawangi Frantz sejak 2010 menurun 44,73% menjadi US$ 20,87 miliar. Kondisi yang sama juga terjadi pada laba bersih perusahaan ini yang turun 13,48% menjadi US$ 1,86 miliar. Berdasarkan rilis Enterprise, penurunan pendapatan terjadi di semua lini bisnis Enterprise.                

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×